11. Wiliam Tidak Direstui!

472 59 4
                                    

Walcome My Story
.
.
Ayo Komen dan Vote!!

Mahesa tersenyum melihat Adiba yang keluar dari rumah bersama dengan Satya, gadis imut itu mengepang tinggi rambutnya dan sudah dipastikan itu adalah hasil karya dari Satya.

"Selamat pagi Papa," sapa Adiba.

"Selamat pagi," jawab Mahesa.

Satya membantu Adiba naik keatas motor Mahesa.

"Lo gak mau ucapin Gue selamat pagi Bang," tanya Mahesa jahil.

"Gak, buat apa juga!" ketus Satya.

"Pagi-pagi lo udah ketus aja sama Gue,"

"Muka lo itu bikin kesal Sa," jawab Satya.

"Siapa yang bikin kesal," ucap Reyhan tiba-tiba.

Satya dan Mahesa kaget bersamaan dengan kedatangan Reyhan yang tiba-tiba sudah ada saja dibelakang mereka, berbeda dengan Adiba yang tertawa melihat raut kaget Papa dan Ayahnya itu.

Satya memukul pelan tangan kiri Reyhan. Dia beneran kaget dengan kedatangan laki-laki ini. Reyhan hanya bisa cengegesan sendiri.

"Maaf, Gue kira kalian sadar dengan kedatangan Gue tadi," ungkap Reyhan.

"Untung lo Reyhan, coba aja Mahesa, lo udah Gue lempar ke Saturnus sana," jawab Satya.

"Lo pilih kasih Bang," sahut Mahesa.

"Gue dan Lo itu beda level ya Sa," Reyhan merangkul Satya.

Mahesa ingin sekali mencubit Reyhan pasalnya laki-laki ini sekarang suka sekali membuat dia kesal, dulu perasaan Reyhan kalem.

"Papa tenang aja, Adiba dipihak Papa kok," ucapan Adiba itu berhasil membuat dua orang yang saling rangkulan ini patah hati sedangkan Mahesa tersenyum kemenangan.

"Sayang, kok Kamu gitu sama Kami," Satya tidak terima.

"Humaira, Kamu setega itu," drama Reyhan.

"Gue sih gak peduli ya Han mau lo disayang Bang Satya setinggi langit juga gak masalah bagi Gue, asal Adiba ada dipihak Gue, maka dunia akan berpihak sama Gue," songong Mahesa.

Pak Guru ini memasang helmnya dan siap untuk berangkat.

"Humaira," panggil Reyhan.

Adiba tersenyum dan melambaikan tangan kearah Reyhan dan juga Satya. Mahesa membawanya pergi.

"Pagi-pagi selalu saja ada drama," keluh Mawar yang menonton drama mereka berempat tadi dari awal hingga habis.

"Itu hiburan tersendiri Mba," sahut Labiba yang juga ikut menonton.

"Gue sih gak kuat juga lama-lama Ba,"

"Nikmatin aja Mba," jawab Labiba tertawa kecil.

Kembali dengan Mahesa dan Adiba, kini mereka berdua baru saja sampai di sekolah bersamaan dengan Wiliam yang juga sampai. Mendadak mood Mahesa turun melihat anak laki-laki itu keluar dari mobil mewahnya.

TIGA PAPA MUDA (SEQUEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang