Apakah itu nyata?

1.1K 42 0
                                    


👑HAPPY READING👑

"Tolong... kumohon tolong aku."

"Hanya kau yang bisa membantuku."

"Tolong... semua ini salah."

"Ini bukan tempatku..."

"Aku lelah."

...

Plakk...

"Bangun tai kuda." Sudah dua puluh menit lamanya pemuda dengan kemeja putih dan tas ransel yang digendong dipundaknya itu membangunkan sipemilik rumah yang masih terlelap tanpa ada tanda tanda ingin bangun.

Sikorban yang merasakan panas dipipinya pun langsung bangun dan menggeliat kesal, "Ngapain si anjing." Satu kata yang muncul pertama kali dibibirnya.

"Liat jam bego, lo ada kelas pa handoko setengah jam lagi."

Mata pemuda itu langsung melotot sambil mencari handphonenya, dan benar saja sekarang hari rabu jam 09.21.

Sial.

Ia langsung bergegas mencari handuk dan masuk kamar mandi sedangkan temannya tadi sudah mendecih sebal, raut wajahnya terlihat santai karna kelasnya dimulai dua jam lagi, niatnya sih sekarang mau nebeng agar hemat uang bensin, maklum tanggal tua.

"Makanya lo kalo tidur jangan kaya simulasi mati bego," omelnya saat melihat sang pemilik kamar keluar dari kamar mandi.

"Brisik." Jeremy terlihat kesal dan buru buru mencari baju yang akan ia gunakan untuk pergi kekampus.

Sudah dipastikan nanti ia akan ngebut ngebutan dijalan, mengingat jarak tempuh dari rumahnya ke kampus memakan waktu 24 menit.

Pemuda yang berstatus sebagai teman sekaligus tetangga Jeremy mulai sewot karna respon tak tau diri dari lelaki tersebut, sudah untung dibangunkan.

"Pulang gue traktir bakmie tempat biasa," ucap Jeremy setelah mengambil kunci motor dan berlari kecil keluar kamar, diikuti oleh juan.

Jeremy tetaplah Jeremy dia sebenarnya orang yang perhatian dan peduli kepada orang lain tetapi keadaanlah yang memaksanya untuk bersikap acuh pada sekitar.

Juan langsung menyengir senang. "Gitu dong, ajak Key ya." Dengan senyuman tanpa dosa ia malah mengajak pacarnya, sudah tau mau ditraktir malah ngajak yang lain, memang sama sama ga tau diri mereka.

"Lo pikir gue sudi jadi nyamuknya lo berdua?"

"Elah nanti gue suruh Key ajak Olin deh," jawabnya sembari menaiki motor Jeremy.

"Ga tertarik."

Sebenarnya Juan memang sedang menjalankan misi untuk menyatukan Jeremy dengan sahabat pacarnya, --Olin--

Tetapi susah sekali membuat pemuda ini jatuh cinta padahal Olin itu salah satu cewek paket lengkap, cantik iya, pinter iya, gemes iya, kurang apa coba?

Semalam Jeremy mengerjakan tugas sampai jam setengah satu malam lalu ia malah melanjutkan membaca novel yang baru baru ini ia beli, penasaran akan isinya ia malah membaca sampai jam empat pagi.

sebenarnya Jeremy bukanlah tipe orang yang suka membaca novel tetapi baru baru ini ia dibuat penasaran akan kata 'Dunia paralel' dan 'portal' tentu semua itu pengaruh dari Juan.

Karna rasa ingin tahu yang tinggi ia menonton segala sesuatu yang membahas dunia paralel namun tetap saja ia tidak percaya itu, ia hanya merasa jika dunia lain memang benar benar ada, bukankah itu sangat seru? ia sampai membeli buku novel tentang dunia paralel, transmigrasi dan apalah itu.

An Imbalance In My World  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang