Shadowgrove

306 34 0
                                    

✨HAPPY READING✨

"Apa yang kau lakukan Asterin?" tanya Kenneth marah menatap gadis didepannya.

"Hanya menciummu, apalagi memangnya?"

"Berhentilah mengusik hidupku, dan cepat pergi dari sini!"

"Kau mengusirku Pangeran? sungguh tidak sopan sekalih." Gadis itu terkekeh kecil sambil menggelengkan kepalanya.

"Tidak sopan? perlukah kuberikan kaca kepadamu Putri Asterin?" Kenneth mengangkat satu alisnya. "Aku sedang sibuk, kembalilah lain kali." Kenneth membuang mukanya lalu berbalik membelakangi Asterin.

"Kapan kau akan kembali Ken?"

"Secepatnya, kau pulanglah Asterin aku akan menyuruh prajurit untuk mengawalmu."

"Tak perlu, aku bisa sendiri lagipula aku juga berangkat sendiri."

"Mau bagaimanapun juga kau ini seorang putri kerajaan, bagaimana jika terjadi sesuatu diperjalanan."

"Baiklah atas segala perhatian darimu aku akan menuruti ucapanmu, kupegang janjimu Ken."

Asterin kembali menunggangi kudanya lalu pergi kearah gebrang yang dimana ada Jamie disana, menatap mereka dengan tatapan penuh tanya.

"Apa hubunganmu dengan-"

"Tidak usah bertanya sekarang, mari kita keruang pertemuan, Ayah sudah menunggu kita."

Mereka pun berjalan menuju ruang pertemuan bersama, tak ada yang memulai percakapan, sepanjang perjalanan hanya suara tapak kaki tergesa gesa yang dapat didengar, Jamie pun ikut penasaran kenapa Kenneth seburu buru itu.

Pintu ruang pertemuan pun terbuka, menampakan para saudaranya beserta Raja, Fredrik selaku pensihat raja, Kakek Sal dan Samore sudah ada disana. Jamie dan Ken pun membungkuk hormat kepada Raja lalu duduk ditempatnya masing masing.

"Ada yang ingin ayah katakan nak, ini menyangkut kakek kalian." Sang Raja memulai pembicaraan dan hanya diangguki oleh ketujuh putranya.

"Jadi setelah Samore teliti bersama para Cendekiawan kerajaan, keadaan kakek kalian sungguh memprihatinkan, karna satu tanggungan yang belum terlaksanakan maka ia akan sulit untuk meninggal dunia, satu satunya cara adalah dengan kita mengobati dan menambah energinya."

"Mohon maaf Yang Mulia, apakah kita harus memberi energi kita untuk kakek?" tanya George setelah mengangkat tangan tanda ingin bertanya.

"Biar Samore yang menjelaskan," perintah Dariel sembari melirik Samore.

"Baiklah, izinkan saya menjelaskan para pangeran, jadi kita tidak bisa membagi energi kita karna itu tidak akan ada apa apanya bagi Paduka Ayahanda, setelah saya mencari tau bersama para Cendekiawan kerajaan termasuk Kakek Sal, kami menemukan satu obat yang akan berguna untuk beliau, namun ramuan itu harus dibuat dengan bunga Feyriess yang hanya bisa ditemukan dikedalaman hutan Shadowgrove."

Keenam pangeran itu meneguk ludahnya kasar kasar, kecuali Jamie, ia tidak tau semenakutkan apa hutan itu.

"Apakah kalian siap mencarikan bunga itu untuk Kakek kalian?" tanya Dariel menatap para putranya yang terlihat was was.

Maverick langsung menatap sang adik bergantian dan didapati anggukan oleh semua adiknya. "Baiklah Yang Mulia, kami siap," jawab Maverick dengan lantang seakan siap untuk mendapati segala hasil akhir yang akan mereka terima.

"Pangeran, anda tau bukan hutan itu adalah hutan terkutuk. Saya tak yakin jika kalian akan pulang dengan selamat... atau mungkin, ada salah satu dari kalian akan tertinggal disana." Fredrik mulai berbicara membuat para adiknya kembali bingung.

An Imbalance In My World  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang