4/4 Akhirnya Selesai

167 20 12
                                    

✨HAPPY READING✨

Pagi hari di Ironclass terasa hangat, udara segar menyelimuti seluruh tempat saat para putri dan pangeran bangun untuk memulai hari terakhir mereka di sana. Hari itu spesial, mereka punya banyak waktu luang tanpa agenda resmi yang biasa membuat mereka sibuk.

Di sebuah taman terbuka, Putri Ivelle dan Putri Lorraine duduk di bangku kayu sambil berbicara tentang mimpi dan masa depan mereka. Di sebelah mereka, Pangeran Maverick dan Pangeran Jamie bermain catur, diselingi tawa dan cerita masa kecil.

Di sudut lain, Putri Ruella dan Asterin sedang tertawa bersama, mengesampingkan persaingan mereka untuk menikmati momen ini sebagai sahabat. Semua orang berada dalam suasana hati yang ringan, terbebas dari tekanan kerajaan atau pelatihan yang biasa mereka jalani.

Menjelang siang, rombongan menuju hutan Royem Roen, yang terkenal akan keindahan dan ketenangannya. Pepohonan menjulang tinggi, dedaunan hijau berkilauan diterpa sinar matahari, memberikan nuansa magis pada tempat itu. Di sinilah mereka akan menghabiskan sisa hari dengan kegiatan yang penuh kedamaian.

Para putri, diberi kesempatan untuk menyalurkan bakat seni mereka, mulai menyiapkan kanvas dan cat.

Ivelle dengan lembut mencelupkan kuasnya ke cat biru langit, menciptakan lukisan pemandangan yang terinspirasi dari hutan di hadapannya. Putri Alice menggambar dengan penuh perasaan, menangkap keindahan bunga liar yang tumbuh di sekitar.

Sementara itu, Winsly dan Louvita bercanda sambil melukis, membiarkan kreativitas mereka bebas tanpa tekanan. Tawa mereka bergema di antara pepohonan, membuat suasana semakin nyaman.

Di sisi lain, para pangeran bersiap untuk berburu. Prince Alistair diikuti oleh dua adiknya, berburu kali ini mereka berjalan sesuka hati, ada yang sendiri ada yang bersama.

Hewan-hewan kecil seperti kelinci dan rusa sesekali terlihat, menambah rasa petualangan dalam suasana damai. Tidak ada ketegangan, hanya tawa dan kegembiraan saat mereka bercanda tentang siapa yang paling cepat menangkap buruan.

Hari itu benar-benar menjadi momen paling menyenangkan bagi mereka. Tak ada persaingan, tak ada tekanan. Mereka semua hanya menikmati kebersamaan, berbagi cerita, tawa, dan kegembiraan di bawah naungan pohon-pohon Royem Roen yang menenangkan.

Tak ada sesuatu yang menarik kali ini, semua berjalan lancar tanpa kejadian yang aneh

Starrina sedang fokus menyelesaikan lukisannya di antara pepohonan, sedangkan Jark, yang sedang berburu, tanpa sengaja mendengar suara hewan liar mendekat ke arah tempat Starrina berada.

Jark menghentikan langkahnya, menatap heran "Apa gadis berisik itu masih berkeliaran di sini?"

Jark mempercepat langkah ketika melihat seekor serigala liar muncul di belakang Starrina. Dengan sigap, dia mengarahkan panahnya dan melepaskannya tepat saat serigala tersebut hendak mendekati Starrina. Panah itu menancap di tanah dekat serigala, cukup untuk menakutinya.

Starrina terkejut, lalu melihat ke arah Jark. "Apa-apaan ini?!"

Jark mendekat dengan tenang, meski suaranya sedikit dingin. "Kau hampir jadi santapan serigala itu. Harusnya kau lebih waspada, bukannya melukis di sini sendirian."

"Aku bisa menjaga diri! Kau tak perlu sok pahlawan di sini," ucapnya dengan nada kesal.

Jark menatapnya dengan tajam, lalu mendekati kanvasnya. Dia melihat lukisan Starrina dan tanpa sadar berkomentar.

"Kalau saja lukisanmu sebaik mulutmu yang terus berisik," ejeknya.

"Lebih baik jadi berisik daripada jadi laki-laki cuek yang tidak peduli pada sekitarnya," jawabnya dengan nada sinis.

An Imbalance In My World  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang