Lepas Kendali

252 39 8
                                    

✨HAPPY READING✨

Di malam yang sunyi, ketegangan di dalam istana Amarantha mencapai puncaknya ketika Pangeran Jamie dan Pangeran Kenneth berhadapan di taman belakang istana.

Desas-desus sudah menyebar, membangunkan seluruh istana; para pengawal, pelayan, hingga para selir dan permaisuri berkumpul di sekitar untuk menyaksikan kejadian yang tak terduga ini.

Pangeran Jamie, yang biasanya tenang dan pendiam, tampak sangat berbeda. Pandangan matanya penuh kemarahan, dan kedua tangannya bersinar dengan energi yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Kenneth, yang selama ini dikenal sebagai pangeran terkuat Amarantha, memandangnya dengan sorot meremehkan.

"Berhenti menuduhku dan Mirie tanpa bukti!" suara Jamie menggema, tak ada rasa takut sedikit pun dalam intonasinya.

Kenneth tertawa sinis. "Kau hanya ingin membela dirimu, Jamie. Semua orang tahu kau hanya pangeran cacat yang tak punya kekuatan."

Itulah yang memicu amarah Jamie. Tanpa peringatan, Jamie melancarkan serangan, melemparkan energi kuat yang mengejutkan Kenneth.

Mereka bertarung dengan dahsyat, setiap serangan dari Jamie membuat Kenneth terdesak. Sinar terang dari mata Jamie semakin menyala, menandakan kekuatan tersembunyi yang selama ini tak pernah disangka-sangka oleh siapa pun.

Di satu sisi, Kenneth juga tak mau kalah. Mata Kenneth ikut menyala, menunjukkan kekuatan yang selama ini ia banggakan sebagai pangeran terkuat. Keduanya saling menyerang tanpa ampun, udara di sekitar mereka bergetar, dan taman belakang istana berantakan oleh energi dahsyat yang memancar dari pertarungan mereka.

Akhirnya, Raja Dariel tiba, dengan wajah penuh amarah. Melihat kedua putranya bertarung sengit, ia memutuskan untuk menghentikan pertarungan itu dengan kekuatannya sendiri. Ia melemparkan energi yang memisahkan kedua pangeran, membuat mereka terjatuh ke tanah.

"BERHENTI!" suara Raja Dariel menggelegar, membuat seisi istana terdiam. Para selir dan permaisuri yang menyaksikan di kejauhan tampak terkejut dan shock melihat kekuatan Jamie yang selama ini tak pernah terungkap.

Jamie dan Kenneth, meskipun lelah, masih menatap satu sama lain dengan amarah yang tersisa. Namun, tatapan tegas Raja Dariel cukup untuk membuat mereka paham bahwa pertarungan itu tidak boleh dilanjutkan.

Dalam keheningan itu, bisikan dan keterkejutan mulai menyebar di kalangan istana, semua orang kini menyadari bahwa Pangeran Jamie bukanlah pangeran cacat yang mereka kira selama ini.

Ruangan sidang kerajaan itu kini dipenuhi aura mencekam yang hampir tak tertahankan. Hanya ada Raja Dariel, Kenneth, dan Jamie, namun suasana di antara mereka seakan bergolak dengan intensitas yang membakar. Kenneth masih berbicara dengan nada penuh kebencian, tak berhenti menuduh Jamie sebagai ancaman bagi keluarga.

"Kau pikir aku tidak tahu, Jamie? Semua ini hanya tipu daya untuk mengambil alih posisiku!" Kenneth menyeringai sinis, mencoba terlihat percaya diri meskipun dalam hati ia mulai merasa ada sesuatu yang tidak biasa pada Jamie.

Namun, kali ini Jamie tak menahan diri lagi. Wajahnya berubah dingin, tatapannya menjadi tajam dan kosong.

Kemarahannya yang tertahan selama ini seolah meledak seketika, mengeluarkan energi merah muda yang begitu pekat, membakar atmosfer ruangan dengan hawa gelap dan menakutkan. Energi itu bukan sekadar bercahaya, ia merasuk ke setiap sudut ruangan, membuat udara di sekitarnya terasa berat dan mengancam.

Tiba-tiba, benda-benda di sekitar mereka seperti vas, buku, bahkan meja dan kursi terangkat dan mulai berputar di udara, bergetar seolah dipaksa oleh kekuatan yang tak terlihat. Dinding-dinding ruangan seolah merasakan tekanan yang luar biasa, menimbulkan suara retakan halus yang bergema, seakan siap hancur kapan saja.

An Imbalance In My World  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang