Gadis itu

135 9 0
                                    

✨HAPPY READING✨

*Jamie POV

Perlahan aku mulai membuka kelopak mataku, dan yang dapat aku lihat saat ini adalah...

Apa ini? Gedung belakang kampusku?

Apakah aku benar benar pulang ke dunia asliku? tapi tunggu, kenapa sekarang aku terbaring dibawah tanah dan badanku terasa sakit sakit semua. Sebenarnya ada apa ini.

Aku ingin berbicara namun mulutku kaku, tubuhku pun terasa lemas dan sakit seperti habis dipukuli.

"Akhh..." aku meringis kecil saat mencoba duduk, kupandang tempat sekitar yang ternyata benar benar belakang kampusku.

Tak berselang lama, tiga anak laki laki sepantaran ku berjalan mendekatiku. "Udah bangun anak culun?"

Aku menatap heran pada mereka, siapa mereka dan apa maksud mereka? aku tak sebodoh itu untuk tidak menyadari situasi.

Apakah saat ini aku sedang dibully? tapi kenapa tiba tiba sekali, perasaan kemarin aku masih ditubuh Jamie.

*POV end

"Ini akibatnya kalau lo masih caper ke Emily," ucap salah satu dari mereka dan langsung meninju pipi Jeremy.

Kejadiannya begitu cepat sampai Jeremy tak dapat menghindarinya, asal kalian tau, Jeremy yang asli tidaklah selemah ini.

Dulu dulu ia tidak pernah dibully, ia termasuk anak yang cukup famous di kampusnya, bagaimana tidak? sudah tampan, anak tunggal kaya raya, cool dan cukup pintar.

Tapi karna saat ini tenaganya benar benar terkuras habis ia tak mampu melawan atau sekedar menghindar dari pukulan lawannya.

"Maksud lo apa anjing?" dengan sisa suara yang ada, Jeremy gunakan untuk bertanya dan mengumpat.

Pria dengan jaket denim didepannya bertepuk tangan. "Keren nih si cupu, udah bisa ngomong anjing ternyata."

Pria yang berada ditengah dengan celana jeans dan kaos hitam bertuliskan Leon itu mengambil salah satu batang kayu yang cukup besar lalu mengambil ancang ancang untuk memukul Jeremy.

Jeremy sudah mencoba mengumpulkan segala tenaga yang ia punya, tapi sungguh semuanya sudah terasa mati rasa entah sudah berapa banyak pukulan yang mereka berikan padanya.

Bughh

Bughh

Dua pukulan mendarat sempurna pada punggung Jeremy, telinganya berdengung bersama dengan kepalanya yang terasa sangat pusing dan sakit seperti ditusuk tusuk, penglihatannya pun memburam dan ia hampir tak sadarkan diri.

Disisa sisa kesadarannya, ia mendengar suara perempuan berteriak sembari berlari mendekat, ia hanya bisa mendengar karna matanya benar benar sudah tidak kuat untuk terbuka.

Brakkk

Pemuda yang sedari tadi tertidur langsung membuka mata kala suara pintu jeruji terbuka dengan cukup kencang.

Ia menatap sekitar dan kembali bingung, Kenapa disini lagi?

Kehidupannya kembali menjadi Jamie, Pangeran yang tengah dikurung di penjara bawah tanah karna mendapat hukuman dari ayahnya.

Sudah empat hari ia disini dan ia hanya diberi makan satu kali sehari, itupun hanya dengan sepotong roti keras dan air satu gelas, benar benar sangat menyiksa.

Jamie bisa mati kelaparan jika berada disini selama dua minggu.

"Bisakah kau memberiku sedikit makanan lebih? tubuhku benar benar lemas."

An Imbalance In My World  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang