Bab 32 ada dikaryakarsa ya, guyss.. Bisa di pinang di sana...
Selamat membaca...
****
"Jadi Mbak Silla lagi marah sama Mas?" Kalish menatap kakak lelakinya yang duduk tenang di meja kerjanya.
Dia memang terlihat sibuk, terlihat baik-baik saja. Tapi, Kalish tahu jika itu hanya di tampak di luar. Karna nyatanya, sejak pagi dia telah mendengar dari asisten pria itu jika dia mudah sekali mengamuk akhir-akhir ini. Padahal hanya masalah sepele, tapi kakaknya itu ngamuk sudah seperti orang yang akan kehilangan perusahaannya.
"Dan, Mas nggak nyoba menjelaskan apa-apa?!"
Gerakan tangan Arfan terhenti sesaat, hanya sesaat sebelum kembali bergerak sibuk.
"Mas?!"
Arfan berdecak, meletakkan ponselnya begitu saja dan menatap adiknya yang kini menatapnya kesal.
"Ya." ketusnya. "Puas?!"
Kalish memutar bola matanya kesal mendengar itu. "Kenapa Mas nggak jujur aja?"
"Kamu mau Mas ngomong sama Mbakmu tentang Mas pernah membuat wanita lain hamil di luar nikah terus keguguran? Gitu?!"
"Ya, memang nyatanya begitu, kan?!" ujar Kalish sewot. "Mas memang pernah buat Mbak Kiani sempat hamil. Suruh siapa Mas nggak bisa jaga diri! Udah begini aja, pusing, kan?! Mangkannya, apa-apa itu mikir panjang, Mas! Karna cinta aja. Lupa segala-galanya!"
Arfan diam. Bungkam. Dia seakan kalah telak. Adiknya selalu mampu membuatnya mati kutu dan terdiam.
"Beruntung dia sekarang keguguran. Coba aja kalau nggak?!"
"Lis!"
"Loh, kenyataannya memang begitu, kan? Mas beruntung karna Mbak Kiani keguguran. Coba aja kalau enggak? Mas bakal gimana sekarang?"
Sekali lagi Arfan terdiam karna ucapan adiknya itu.
"Memangnya Mas mau punya istri dua?"
Arfan berdecak mendengar ucapan adiknya yang begitu mudah membuka mulut tanpa pikir panjang. "Satu istri aja udah buat pusing." Gumam Arfan, yang sayangnya masih bisa di dengar oleh Kalish.
"Gitu sok-sokan nggak mau bujuk Mbak Silla." ejek Kalish. Yang hanya membuat Arfan memasang wajah datar.
Dia diam saja. Membiarkan adiknya berbicara sesukanya. Sampai, tatapan adiknya membuat Arfan merasa terusik.
"Kenapa?"
"Jujur, aku penasaran kenapa Mbak Silla tiba-tiba nanya begitu sama Mas. Atau..." dia sengaja menggantungkan ucapannya. Menunggu reaksi apa yang akan kakak lelakinya itu katakan. Hingga wajah yang sempat menunduk itu terangkat. Dia mendongak dan menatap Kalish dengan wajah yang kini tampak kaku.
"Mbak Silla tahu sesuatu?"
Arfan mengerjab. Sesuatu mendadak memenuhi dadanya. Terutama tubuhnya yang mendadak terasa menegang. Ingatannya kembali berputar pada malam itu. Lalu, tubuhnya tiba-tiba bangkit dengan kedua mata melebar.
"Mas," panggil Kalish tak kalah panik. "Ini Mbak Kiani nggak mungkin nemuin Mbak Silla dan mengatakan sesuatu itu, kan?" Seru Kalish saat kakak lelakinya itu meraih kunci mobil dan dompetnya tergesa. Keluar dari meja kerjanya dengan terburu-buru.
"Mas-" panggil Kalish yang sama sekali nggak di gubris Arfan. Karna pria itu kini telah keluar dari ruangannya dengan panik.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pemilik Hati (SELESAI)
RomanceJodoh? Adalah satu kata yang mengerikan bagi Arfan. Sejak mengalami patah hati yang mendalam. Karna ditinggalkan oleh tunangannya di hari pernikahannya. Kini Arfan dihadapkan langsung dengan kerumitan pernikahannya yang awalnya hadir tanpa rasa cint...