HAPPY READINGS!!!
***
"Lepasshhhh... ommmhhhh..."
Yulia berusaha menjauhkan wajah Om Ryan yang bersarang di payudaranya, tapi sayangnya Ryan malah semakin gencar bermain di area tersebut sampai dimana Yulia pun tak bisa apa-apa dan pasrah karena memang rangsangan yang diberikan membuat Yulia tak bisa mengendalikan diri.
"Eeummmhhhh... udaaahhhh..."
Sluurrpp... sluurrrppp... sluurrrppp...
Nyott... nyottt... nyottt...
Hisapan Ryan semakin kuat, tak hanya itu gigitan pun kembali lelaki itu lakukan.
"Omm... aku mau pulang..." lirih Yulia.
Yulia sangat takut jika orang rumah malah saat ini mempertanyakan keadaan Yulia. Terhitung dari pagi sampai siang ini Yulia belum juga pulang, ia masih terjebak di rumah om-om super mesum dan menyebalkan ini.
"Mau pulang, hmmm? Sluurrrppp..." tanya Ryan seraya menjilat payudara Yulia kemudian meremasnya lembut.
Yulia mengangguk.
"Kamu pulang tapi habis itu temenin saya makan di luar, kalo kamu gamau? Saya beneran masukin ini ke lubang kamu, gimana?" Tutur Ryan yang sekarang malah mengocok kont*lnya dan menggesekkan nya di belahan lubang vagina Yulia.
Tak mau membuang waktu, Yulia mengangguk saja. Daripada ia harus tersiksa dan terjebak lebih lama lagi. Lagian, Om Ryan hanya ingin Yulia menemaninya makan saja, kan? Jadi bukan masalah besar juga. Yang terpenting Yulia sekarang pulang dan membuat orang rumah tak khawatir.
Dan benar saja, Ryan pun melepaskan Yulia. Tapi, disaat Yulia akan pergi, Ryan malah menahannya kembali.
"Sebentar," ucap Ryan.
Glek!
Apa Om Ryan berubah pikiran? Tapi...
"Jangan lama-lama, saya tunggu kamu di depan dekat warung, tau kan?"
Yulia mengangguk, "Iya, Om..."
Ryan pun tersenyum simpul, meskipun keadaan mereka telanjang dan Ryan kini sudah memakai celana dalam saja, keduanya tak begitu canggung. Atau mereka tidak menyadarinya? Apalagi Yulia memakai pakaiannya kembali di depan Ryan.
"Temen kamu kayaknya beneran suka sama saya? Atau perasaan saya doang?" Tanya Ryan secara tiba-tiba.
Yulia melirik, "Aku gatau. Tanya aja sama Om sendiri!"
Belum juga benar-benar bebas tapi Yulia malah menunjukan rasa kesalnya pada Ryan. Tapi untungnya, Ryan hanya terkekeh saja mendengar jawaban Yulia.
"Gapapa, saya ga suka sama temen kamu. Saya cuma mau sama kamu doang," ungkap Ryan.
"Sekalipun kamu gamau, saya bakalan paksa sampai kamu sendiri yang bilang kalo kamu suka sama saya nanti."
"Liat aja nanti," tambah Ryan mengakhiri perkataannya.
Yulia menghela napas nya, tak ada gunanya ia membalas perkataan Om Ryan sekarang. Sudahlah, Yulia memilih pergi dari kediaman Om Ryan.
Dengan sudah memakai pakaiannya kembali, Ryan memperhatikan Yulia yang kini hilang dari pandangannya bersamaan dengan pintu rumah yang tertutup rapat.
"Padahal lagi pengen," gumam Ryan mengelus kont*lnya, masih dalam keadaan setengah tegang. Ia gagal meluapkannya karena Ryan juga tak tega melihat wajah Yulia yang begitu memelas.
Tak apa, masih ada kesempatan lain, kan? Hari masih panjang dan berlanjut juga!
***
13.22 WIB.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Favorit [21+] [END]
RomanceArea 1821++ *** Ryan Anugrah, laki-laki yang baru saja menjadi duda itu harus terganggu dengan tetangganya yang selalu saja datang bahkan menggodanya secara terang-terangan. Saking gedek nya dengan tingkah tetangganya itu, Ryan sampai enggan keluar...