HAPPY READINGS!!!
***
TOKKK... TOKK... TOKKK...
"KELUAR KELUAR, ADA PEMERIKSAAN!!!"
"CEPETAN KELUAR DAN SEMBUNYI!!!"
Baru saja Ryan akan mencumbu bibir manis Yulia, namun langsung tertahan karena gedoran pintu kamar yang kencang dan diiringi dengan teriakan. Apalagi teriakan itu malah mengatakan akan ada pemeriksaan.
Dengan cepat Ryan langsung menjauh dan memakai kembali pakaiannya, begitupun dengan Yulia, gadis itu bahkan lebih tergesa-gesa dari Ryan kala memakai seragamnya lagi.
"O-om... gimana ini?" Tanya Yulia panik sejadi-jadinya.
Bagaimana tidak panik, Yulia masih mengenakan seragam sekolah. Ditambah ia malah berada di kamar penginapan berduaan dengan seorang om-om. Ini akan jadi masalah besar jika sampai ketahuan dan kemungkinan besar juga akan menjadi masalah pihak sekolah, kan? Tidak, Yulia tidak mau jika itu sampai terjadi.
Tapi...
Ryan malah tersenyum, lelaki itu seakan menahan tawa dengan mengulum senyumnya lalu memalingkan wajahnya dengan cepat kala menyadari Yulia memperhatikannya.
"Om ih!!! Malah ketawa!!!" Kesal Yulia.
"Aku gamau tau, pokoknya aku gamau sampe ketahuan sama orang luar, aku masih pake seragam sekolahan," tambah nya.
Ryan masih diam, ia berusaha untuk tidak melepas tawanya. Lagipula, bagaimana ia tidak tertawa kala melihat kepanikan gadis di depannya ini. Wajahnya begitu ketakutan seakan baru saja ketahuan sedang mencuri sesuatu.
"Yaudah, kita keluar aja sekarang sebelum pemeriksaan," ungkap Ryan dengan langsung menarik lengan Yulia.
"Tapi, Om..."
"Gimana kalo diluar ada petugas yang lagi meriksa kamar-kamar lain?"
Ryan menghela napas, "Percaya sama saya."
"Yuk!"
Meskipun agak takut, tapi tidak ada pilihan lain. Diluar juga mendadak sepi dan sunyi yang tadinya sangat berisik dan penuh kegaduhan. Apa yang sedang menyewa kamar lain juga sedang bersembunyi? Atau sudah pada keluar untuk melarikan diri dari pemeriksaan?
Ceklek!
Ryan membuka pintu kamar dan dengan perlahan mengajak Yulia keluar. Tak lupa, sebelum pergi Ryan juga meninggalkan uang sewa karena memang belum membayarnya meski tidak sempat merasakannya, hahaha!
"Aman, kan?" Kata Ryan.
Benar, tidak ada siapa-siapa diluar. Kemungkinan juga yang akan melakukan pemeriksaan belum datang? Syukurlah, Yulia terselamatkan. Jantungnya hampir saja menghilang karena hal bodoh ini.
Dan singkatnya, setelah keluar dari penginapan tersebut. Keduanya memilih untuk langsung pulang. Toh, arah tujuan mereka juga sama.
"Om emang ga bawa motor?" Celetuk Yulia yang langsung mengingatkan Ryan.
Lelaki itu menghentikan langkahnya, "Motor saya ada di tempat kerja."
Yulia mengernyit, "Terus gimana dong? Om ga ke tempat kerja aja dulu?"
Ryan melirik, "Mau temenin saya buat ambil motor saya?"
Yulia menghela napas, tidak ada pilihan lain juga. Ini sudah hampir mau malam dan jika keduanya berjalan kaki akan memakan waktu lebih lama lagi. Jadi, yasudah, Yulia mengangguk saja.
"Tumben," ujar Ryan kembali melanjutkan perjalanan.
"Tumben apa?"
"Kamu ga nolak? Biasanya kamu gamau kan saya ajakin."
![](https://img.wattpad.com/cover/369029252-288-k742689.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Favorit [21+] [END]
RomanceArea 1821++ *** Ryan Anugrah, laki-laki yang baru saja menjadi duda itu harus terganggu dengan tetangganya yang selalu saja datang bahkan menggodanya secara terang-terangan. Saking gedek nya dengan tingkah tetangganya itu, Ryan sampai enggan keluar...