TF-34

3.1K 20 0
                                    

HAPPY READINGS!!!

***

Di tempat lain, Ryan sedang fokus bekerja dan seketika lelaki itu berhenti kala melihat pesan yang muncul di ponselnya.

"Kenapa, Yan?" Tanya Rudi.

Ryan tak menjawab, ia masih menatap layar ponselnya sambil mengepalkan kedua tangannya erat.

Dan ternyata, Ryan mendapatkan pesan dari Yulia jika gadis itu sudah di skors dari sekolah karena ada siswa yang melaporkannya. Yulia juga menjelaskan jika sekarang sang Ayah ingin berbicara dengan Ryan sekarang juga. Jika sudah begini, mau tak mau Ryan pun akan mengatakan segalanya. Ia tak takut dengan apa yang akan terjadi nanti nya.

Tapi...

Ryan benar-benar tak bisa menahan amarahnya untuk menghajar orang yang sudah melaporkan ini semua. Dan ingatan Ryan seketika tertuju pada Eki, mantan kekasihnya Yulia yang waktu itu sempat mengancam Yulia dengan video.

"Yan?"

Ryan melirik, "Saya pulang."

"Lah, kenapa? Ada urusan apa?" Tanya Rudi heran.

Sayangnya, Ryan tak menjawab dan langsung mengambil kunci motornya. Lelaki itu benar-benar pergi meninggalkan pekerjaannya begitu saja, untungnya, Rudi yang mengerti pun seakan mendukung dan takkan mengatakan apapun tentang temannya yang membolos.

"Dasar," gumam Rudi.

***

Sementara itu.

[... lengkapnya ada di pdf ya...]

***

"Jadi, maksud Ayah itu sekarang Yulia lagi..."

Ratna melirik putrinya dan menatapnya seakan tidak percaya dengan kenyataan yang ia dengar. Marah? Tentu saja tapi bukan kepada Yulia ataupun kepada Ryan, melainkan kepada dirinya sendiri yang tidak bisa mengawasi Yulia selama ini.

"Terus sekarang Yulia di skors sampai kelulusan?" Tanya Ratna memastikan kembali.

Sang suami hanya mengangguk pelan, tapi dari tatapannya, Rudi seakan memberi isyarat untuk tidak membahasnya lebih jauh lagi. Dan untungnya Ratna mengerti, ia pun mendekati Yulia dan duduk disamping Putrinya.

"Kenapa kamu ga pernah bilang apa-apa selama ini sayang? Harusnya kamu cerita sama Ibu," tutur Ratna.

Yulia tidak menjawab, gadis itu menundukkan kepalanya tak berani menatap kedua orangtuanya saat ini. Ia merasa sangat malu dengan semua yang sudah terjadi. Apalagi sekarang Yulia menjadi aib bagi keluarga kecilnya. Entah apa yang akan terjadi kedepannya nanti. Tapi, Yulia berharap semua akan baik-baik saja.

"Ryan tau soal kamu yang diskors sama pihak sekolah?" Tanya Ratna.

Yulia mengangguk singkat.

"Dia bakalan kesini, kan?"

Yulia mengangguk untuk yang kedua kalinya. Ratna dan Rudi pun saling menatap satu sama lain, tidak ada gunanya juga mereka marah ataupun kesal. Bak nasi sudah menjadi bubur, tak ada yang bisa dilakukan. Namun, baik Ratna ataupun Rudi, mereka berharap yang terbaik bagi putrinya. Apalagi Ryan, apa yang akan laki-laki itu lakukan sekarang?

Hingga...

"Yulia!" Panggil Ryan dari luar rumah.

Ratna dan Rudi kompak berdiri, dan Yulia terlihat panik. Ia takut jika nantinya Om Ryan dijadikan pelampiasan kekesalan Ayahnya. Disaat Rudi akan pergi, Yulia pun menahan lengan sang Ayah.

Namun, Ayah nya tersenyum simpul sambil membelai pipi anaknya, "Percaya sama Ayah, ya?"

Tetap saja, Yulia merasakan hal yang sama. Ia takut.

Ceklek!

Disaat sang Ibu membukakan pintu, tampaklah sosok Ryan yang kini menatap Yulia lega. Laki-laki itu benar-benar dalam keadaan kacau, penuh keringat karena ia berlari dari sekolahan Yulia sampai ke rumah ini. Motornya mendadak mogok di sekolahan, memang sialan!

"Kamu pasti Ryan, kan?" Tanya Rudi.

Ryan pun mengangguk, lelaki itu bisa langsung menyimpulkan jika yang kini berdiri dihadapannya adalah Ayahnya Yulia. Dan...

[... lengkapnya ada di pdf ya...]

***

SEE YOU NEXT PART!!!

Tetangga Favorit [21+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang