TF-21

6.7K 122 3
                                    

HAPPY READINGS!!!

***

Keesokan hari nya.

Ryan yang akan mengantarkan Yulia ke sekolahan malah dibuat heran. Sebabnya, Yulia malah sudah pergi terlebih dahulu. Padahal ini masih terbilang sangat pagi, matahari pun masih belum bersinar tapi gadis itu sudah pergi lebih awal?

Meskipun heran, tapi Ryan hanya bisa memaklumi saja. Mungkin, Yulia sedang terburu-buru karena ada tugas atau yang lainnya. Tak apa, masih ada hari esok dan esoknya lagi untuk Ryan bisa mengantarkannya, kan? Toh, nanti sore juga Ryan nenjemput Yulia.

Karena waktu semakin mepet, Ryan pun langsung tancap gas untuk pergi bekerja. Ia juga tak boleh sampai terlambat.

Disisi lain.

Yulia yang sudah berada di kelas terlihat diam memperhatikan buku kosong yang ada dihadapannya.

"Tuh cowok kenapa bisa tau gue ada di penginapan kemarin?" Gumam Yulia ditengah lamunannya itu.

Ya, Yulia masih kepikiran soal Eki sang mantan, kenapa dia bisa mengetahui jika kemarin Yulia ada di penginapan bersama Om Ryan? Apa karena hanya kebetulan saja? Tetap kan, itu menjadi pikiran bagi Yulia. Karena memang Yulia takut jika kabar ini akan menyebar nantinya, bisa bahaya.

Cukup lama Yulia berdiam diri memandangi buku kosong, hingga ia tak sadar seseorang masuk ke dalam kelasnya dan duduk tepat di kursi depan Yulia. Orang tersebut tersenyum.

"Kemana om-om kemarin yang nganterin lo, Yul?" Tanya orang tersebut yang sudah dipastikan adalah sang mantan, Eki.

Yulia tersentak kaget dan langsung mendesis kesal, "Lo?!"

Eki menyeringai, "Apa lo udah ga dipake lagi sama Om-om itu? Cuma kemarin doang dipake nya?"

Apa Yulia tidak salah dengar? Kenapa Eki bisa-bisanya mengatakan hal serendah itu kepada Yulia?

Sakit? Tentu! Tapi...

"Emang bener kata si Rara, lo mental banci, Ki," ungkap Yulia menatap miris kepada si mantan.

Yulia benar-benar menyesal karena sudah pernah menjalin hubungan dengan lelaki seperti Eki. Bahkan, Yulia juga sangat menyayangkan dirinya dulu pernah bercumbu sampai digerayangi tapi tidak sampai ditiduri. Mengingatnya saja membuat Yulia jijik!

Jika dibandingkan dengan Om Ryan, jauh! Sangat jauh dan takkan pernah bisa sama!

"Maksud lo apa, hah?!" Tegas Eki tak terima.

Lelaki itu pun beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Yulia, dengan tatapan seakan ingin melakukan sesuatu, Eki mendekat lalu duduk disamping Yulia.

"L-lo mau ngapain?!" Panik Yulia karena Eki sudah merangkulnya.

"Mau ngapain? Gue mau ngelakuin hal yang dulu lo suka," jawab Eki.

Dan ternyata... Eki dengan mudahnya meremas buah dada Yulia dengan tangan kanannya.

"Ini kan yang lo suka sewaktu masih sama gue, hnmm?" Tutur Eki, tangannya masih aktif meremas payudara Yulia.

Tak tinggal diam, Yulia pun langsung berontak dengan menjauhkan diri dan mendorong tubuh Eki.

"Lo jangan seenaknya ya! Gue bisa laporin lo!" Ancam Yulia yang kini sudah berdiri.

Eki terkekeh, "Lo mau ngelaporin gue apa?"

"Bukannya lo yang harus hati-hati kalo gue bisa aja sebarin video lo yang lagi ada di penginapan sama Om-om itu, ya?"

Deg!

Seketika Yulia terdiam, ini yang Yulia takut kan Dari kemarin-kemarin. Ternyata memang Eki memiliki niat untuk menyebarkan dan mengancam dirinya seperti ini!

Diamnya Yulia membuat Eki tersenyum penuh kemenangan, lelaki itu membuka kedua kakinya dan menepuk pahanya sendiri.

"Sini duduk diatas pangkuan gue," titah Eki.

Yulia masih diam. Apa harus?

"Lo mau video lo gue sebarin?"

Dan sekarang malah Yulia yang diancam oleh Eki, tak ada pilihan lain untuk saat ini selain menurut. Menyesal juga karena Yulia datang terlalu awal hingga akhirnya malah bertemu dengan Eki. Lebih baik ia terjebak dengan Om Ryan saja!

Dengan berat hati Yulia pun duduk diatas pangkuannya Eki, berharap jika Rara akan segera datang dan bisa membuat Eki pergi. Tapi kenapa Rara masih belum datang? Biasanya temannya itu datang awal.

"Lo masih aja sama, suka banget sama sentuhan, kan?" Ungkap Eki.

Tidak ada jawaban.

Sialnya, Eki dengan leluasa menggerayangi tubuh Yulia. Kedua tangan Eki meremas payudara Yulia dan turun mengelus-elus paha mulus gadis tersebut.

"Jadi, lo beneran udah tidur sama Om-om kemarin?" Tanya Eki.

Masih tidak ada jawaban, Yulia memilih untuk bungkam saja.

"Kalo emang lo beneran udah tidur, gue boleh nyoba? Gue janji bakalan hapus video lo dan gue gaakan ganggu lo lagi," kata Eki.

Apa Eki baru saja membuat perjanjian dengan Yulia? Tapi... Yulia tidak mau! Ia tak mau jika harus tidur dengan mantannya ini. Apa tidak ada cara lain lagi untuk bisa menghilangkan video yang Eki miliki?

"Lo boleh mikir dulu, tapi jangan lama-lama."

Slurrrp...

[.... Next nya di PDF ya...]

***

SEE YOU NEXT PART!!!

Tetangga Favorit [21+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang