TF-33

2.4K 16 0
                                    

HAPPY READINGS!!!

***

Sesuai perkataan Ryan sebelumnya, kedua sejoli itu baru saja selesai membeli tespek untuk memastikan jika Yulia hamil atau tidak. Tak tanggung, Ryan membeli 5 alat tersebut agar tidak keliru. Ryan sangat berharap besar jika Yulia memang benar-benar hamil. Ia ingin mematahkan perkataan sang mantan istri yang pernah mengatakan nya tak bisa memberikan keturunan.

"Mau beli makanan dulu? Kamu harus makan banyak," ungkap Ryan.

Yulia menggeleng, "Gausah, Om..."

"Aku mau langsung pulang aja, bisa bahaya kalo sampe ada temen sekolah liat aku malah jalan-jalan gini."

Ryan mengerti dan mengajak Yulia pulang saja. Dan sekarang, mereka sudah terlihat seperti sepasang kekasih baru. Yang awalnya berjalan dengan jarak, kini mereka beriringan dan Ryan pun tak malu untuk menggenggam tangan Yulia sepanjang perjalanan. Yap, keduanya memutuskan berjalan kaki dibandingkan menggunakan motor.

Disepanjang perjananan, Ryan menceritakan tentang hubungan rumah tangganya dulu kala bersama Tiara. Ryan juga mengungkapkan jika dirinya sempat tak ingin menjalin hubungan apapun dengan wanita lain, karena dipikir Ryan sendiri memang tidak bisa memberikan keturunan.

Tapi, entah kenapa Ryan malah mengikuti alur nya bersama Yulia.

"Saya tau, perbedaan usia saya sama kamu mungkin bikin orang lain berpikiran yang tidak-tidak. Tapi, saya janji bakalan melakukan yang terbaik buat kamu, Yulia. Saya mau memulai kehidupan baru tanpa adanya kenangan masa lalu."

Yulia tertunduk dengan senyum yang ia kulum. Ia pun sudah tidak peduli lagi dengan tanggapan orang lain tentang kedekatannya bersama Om Ryan. Yulia juga mungkin akan berkata jujur kepada Ayahnya, ia berharap sang Ayah bisa menerima hubungan ini.

Hingga langkah keduanya berhenti tepat di depan rumah Ryan, ada banyak ibu-ibu yang melihat kedekatan mereka namun baik Ryan ataupun Yulia tidak peduli dan memilih masuk ke dalam rumah. Gosip apapun yang akan tersebar, biarlah menjadi gosip tersendiri.

"Mau nyoba sekarang?" Tanya Ryan.

Yulia mengangguk, "Sekarang aja, Om."

Ryan pun memberikan alat tespek itu pada Yulia, semuanya. Dan Ryan juga menyuruh Yulia untuk memberitahukannya segera jika hasilnya sudah keluar.

"Selagi kamu coba alatnya, saya buatin makanan buat kita makan, oke? Kamu panggil saya kalo sudah selesai."

Yulia mengangguk dan langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk mencoba tespek. Apa yang akan Yulia lakukan jika hasilnya positif? Atau negatif?

Disisi lain, Ryan langsung melepaskan pakaiannya hingga bertelanjang dada dan mengeluarkan semua bahan yang ada di dalam kulkas. Karena Ryan tak mau ribet, ia hanya memasak ayam goreng saja yang tinggal ia kasih bumbu dan goreng sampai matang. Simple, kan?

Hingga 10 menit kemudian...

[... lengkapnya ada di pdf ya...]

***

"Senyam-senyum mulu, ada apa nih," ucap sang Ayah dengan duduk disamping Putrinya.

Yulia menggeleng, "Gaada apa-apa ko, Yah..."

Rudi terlihat terus memandangi anaknya, ada yang berbeda dari biasanya. Tapi Rudi senang, karena melihat Yulia yang ceria.

"Udah mendingan?" Tanya Rudi.

Yulia mengangguk, "Udah, ko. Besok aku bisa sekolah juga."

"Syukur lah..."

"Gimana hubungan kamu sama Ryan sekarang? Dia tau kamu lagi kurang enak badan?" Tanya Sang Ayah yang mengejuttkan Yulia tentunya.

"Halah, Ayah ini kaya gatau aja. Pasti Mas Ryan kesini waktu kita pergi, ya kan sayang? Dia pasti khawatir banget sama kamu."

Yulia tak tau harus membalas apa, tapi ia cuma bisa menundukkan kepalanya sambil memainkan jarinya sendiri.

Rudi hanya tertawa saja, ia pun beranjak dan mengelus pucuk kepala Yulia.

"Lain kali ajak kesini, Ayah masih penasaran mau ngobrol sama Mas Ryan yang dimaksud Ibu kamu itu," ungkapnya.

Yulia mengangguk saja. Ia pikir Ayahnya sudah lupa, tapi ternyata masih mengingat dan kekeuh ingin mengobrol dengan Om Ryan. Andai kedua orang tua nya tau, jika Yulia saat ini tengah hamil muda.

***

Keesokan harinya, Ryan bangun lebih awal untuk bersiap-siap dan bergegas pergi bekerja sekaligus mengantarkan Yulia ke sekolahnya. Sudah sedari semalam ia ingin menemui Yulia, rasanya Ryan tak mau jauh dari gadis itu dan ingin selalu bersama. Apalagi setelah kemarin memastikan nya ke bidan, ternyata benar Yulia sedang mengandung. Dan usia kandungannya sudah memasuki satu minggu lamanya. Ryan juga diminta untuk menjaga Yulia dan mengatur pola makannya dengan baik. Terlebih usia Yulia terbilang cukup bahaya.

Tenang, Ryan akan menjaga dan memastikan tidak akan terjadi apapun pada Yulia.

Setelah siap, Ryan langsung mengambil kunci motor dan pergi untuk menjemput Yulia. Padahal ini masih jam 6 pagi, dan dipastikan juga Yulia masih bersiap-siap. Hahaha, sepertinya memang duda satu ini tidak sabaran.

Singkatnya, Ryan kini sudah berada di depan rumah Yulia, menunggu gadis itu keluar seperti biasanya.

***

07.35 WIB.

Dari pertama kali datang ke sekolah dan sampai di kelas, Yulia merasa risih dengan tatapan semua orang yang terus memperhatikannya dengan saling berbisik. Apa ada yang salah dengan dirinya hari ini? Rara juga tumben tidak masuk kelas, apa temannya itu sakit?

Sekarang pun masih belum ada satu guru pun yang masuk ke kelas, membuat keadaan semakin membosankan. Tau begini, Yulia memilih tidak masuk saja. Setidaknya, jika ada Rara mungkin tidak akan terasa bosan.

Sialnya, tatapan itu masih tertuju pada Yulia. Hingga...

[... lengkapnya ada di pdf ya...]

***

SEE YOU NEXT PART!!!


Tetangga Favorit [21+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang