TF-20

14.1K 264 22
                                    

HAPPY READINGS!!!

***

Menyukai Yulia? Agak terdengar menggelikan tapi itu adalah kenyataan yang tidak bisa Ryan hindari sendiri. Mau bagaimanapun juga, perasaan Ryan akan mengatakan hal yang sama.

Entah sejak kapan tapi memang ia merasa sangat nyaman kala bersama Yulia sekalipun gadis itu selalu menolak, berontak dan mengoceh. Itu juga karena ulah Ryan sendiri, kan? Tapi bukan tanpa alasan, Ryan rasa, tanpa semua itu mungkin harinya akan sangat membosankan.

Sekarang pun, Ryan sedang menunggu Yulia keluar dari rumahnya. Yap, ia berinisiatif untuk mengantarkan Yulia ke sekolah. Walaupun Ryan tau akan seperti apa Yulia nanti di sepanjang perjalanan.

"Wah, wah, Mas Ryan pagi-pagi udah kesini aja," ucap seorang ibu-ibu.

Ryan hanya melempar senyum saja tanpa membalas perkataan ibu-ibu tersebut. Hingga selang beberapa saat, Yulia pun keluar dengan sudah memakai seragam olahraga dengan rambut yang dikucir.

"Ngapain kesini?" Tanya Yulia jutek.

Jangan ditanya lagi, Yulia memang masih kesal karena kejadian kemarin. Bukan tentang di kedai, tapi di penginapan! Mengingat nya saja membuat Yulia sesak.

"Udah cepetan naik, nanti kamu telat," ucap Ryan.

Yulia memasang wajah cemberutnya, tapi gadis itu menerima helm yang Ryan berikan.

"Masih pagi, sabar..." gumam Yulia.

Sekecil apapun Yulia bersuara, tetap saja akan terdengar oleh Ryan. Buktinya, lelaki itu hanya menyunggingkan senyumnya kala mendengar gumaman Yulia.

"Udah sarapan?" Tanya Ryan.

Tidak ada jawaban.

"Mau sarapan dulu atau gimana?"

"Udah ih langsung ke sekolahan aja, Om! Nanti aku telat!" Geram Yulia.

Seakan sengaja, Ryan malah diam untuk waktu yang cukup lama, bahkan ia belum menyalakan mesin motornya dikala Yulia sudah duduk dibelakangnya dan sudah memakai helm.

"Om ih!" Kesal Yulia.

Tanpa mereka sadari, dari dalam rumah Yulia. Sang Ibu menghentikan langkah seseorang.

"Jangan, Yah... biarin aja," tahan nya.

Pria paruh baya itu, yang jelas-jelas merupakan Ayah dari Yulia terdiam sambil memandangi putrinya dari jendela.

"Ayah liat? Yulia sama Mas Ryan udah sedekat itu."

"Ibu juga kaget tapi kayaknya Yulia juga nyaman sama Mas Ryan," tambahnya.

"Jadi, Ayah jangan larang ataupun ikut campur ya? Biarin aja mereka kaya gitu, syukur-syukur kalau mereka menjodoh," kekeuh sang Ibu.

Rudi---sang suami hanya bisa menghela napas. Meskipun ia sedikit khawatir karena putrinya malah dekat dengan lelaki yang umurnya jauh diatasnya tapi...

"Udah, mending Ayah sarapan dulu yuk!"

Ratna---sang istri mendorong Rudi menuju meja makan. Membiarkan putri mereka pergi bersama Ryan. Karena Ratna percaya, jika Mas Ryan tidak akan berbuat aneh-aneh pada anaknya.

Sangat disayangkan, bukan? Padahal yang sebenarnya anak mereka sudah ditiduri oleh Ryan, bahkan tak hanya sekali saja.

Tapi, bukannya dengan begini Ryan sudah mendapatkan restu dari orang tua Yulia? Hahaha!!!

***

Kembali bersama Ryan dan Yulia. Kedua sejoli yang masih dalam perjalanan menuju sekolahan Yulia.

Tetangga Favorit [21+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang