Penulis: Tiiaangeong
Aku bertemu salah seorang sahabat lama. Ternyata kami satu apartemen. Penampilannya masih sama, misterius. Dia adalah Reino, seorang pelukis terkenal yang mendunia. Karyanya selalu menjadi nilai jual dan bernilai fantastis. Reino mengajakku untuk mampir ke kamarnya. Aku menyetujui tawaran tersebut.
Sampai di dalam kamarnya, aku melihat beberapa karya terpajang di dinding. Lalu aku penasaran dengan salah satu karya Reino yang belum selesai.
"Kau pasti ingin bertanya, mengapa karya itu belum selesai. Itu adalah mahakarya yang selama ini tidak aku selesaikan, karena belum menemukan sesuatu yang aku cari. Mahakarya termahal. Ini, minumlah!" ucap Reino sambil memberiku segelas cokelat hangat.
Aku benar-benar penasaran apa yang membuat dia menunda mahakarya itu sedemikian lamanya.
Kuteguk segelas cokelat hangat yang terasa nikmat. Tak lama napas ini tercekat. Aku tak bisa mengatur ritme jantung. Kulihat reino mendekatiku dengan begitu tenang.
"Mahakarya terbesarku adalah dirimu. Darah dalam jiwamu yang akan menjadi lukisan fantastis penuh drama sekaligus ironi. Aku bahagia, akhirnya bisa menamatkan akhir hidupmu pada lukisan itu. Ucapkan selamat tinggal pada dunia."
Setelah itu, kurasakan nyeri teramat pada seluruh tubuhku. Darah segar itu kini menjadi lukisan terakhir pada mahakarya termahal miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAGA II
RandomNAGA atau Narasi Gambar adalah kegiatan mingguan Country of Literacy yang dilaksanakan setiap hari Selasa. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan imajinasi dan kreativitas para member Country of Literacy. Dan kegiatan ini juga membantu...