Penulis : Sindy
Di malam kelam, bintang-bintang menyembunyikan sinarnya. Hati terjebak dalam bayangan kenangan. Gadis yang dulu penuh tawa, kini terperangkap dalam sunyi. Sejak kepergiannya setahun lalu, sudut kamar menjadi saksi bisu rindu pada yang telah berlalu.
Rindu menciptakan luka yang tak kunjung sembuh. Setiap suara angin yang berbisik, seakan membawa namanya. Mengingatkan pada kenangan yang kini hanya tinggal jejak. Langit yang menjadi saksi cinta mereka, kini hanya tinggal sunyi tanpa bintang
Di antara hujan rintik, mengenang setiap perpisahan. "Selamat tinggal" seperti lilin padam, tinggalkan ruang hampa.
Setiap detik terasa lambat, seolah waktu pun enggan bergerak. Atau hanya aku yang enggan beranjak. Aroma parfum yang kau tinggalkan masih tercium samar, menyelimuti ruangan dengan nostalgia. Aku teringat tawa kita di bawah cahaya bulan, ketika segala masalah tampak sepele, dan dunia milik kita berdua.
Namun semua itu hanya ilusi yang terperangkap dalam memori. Di masa kini, aku hanya bisa meraba foto kita yang tersimpan rapi. Senyummu menghantui dalam diam. Ketika malam merayap lebih dalam, aku berbisik pada bayang-bayang: “Kapan takdir mempertemukan kita kembali?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NAGA II
RandomNAGA atau Narasi Gambar adalah kegiatan mingguan Country of Literacy yang dilaksanakan setiap hari Selasa. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan imajinasi dan kreativitas para member Country of Literacy. Dan kegiatan ini juga membantu...