Penulis: Mahyra Badee
Kapten Muslihat, awalnya ku kira siapakah dirimu wahai Kapten. Sama sekali aku belum pernah mendengar namamu dalam hidupku 12 tahun yang lalu.
Setelah ku telusuri lebih dalam kisahmu dalam sejarah negeri ini, di sebuah kota dengan sebutan 'Kota Hujan'. Ternyata itulah dirimu, sang Pahlawan kemerdekaan yang telah berjuang sampai titik darah penghabisan. Dengan menggunakan sebuah bambu runcing kau semangat bergerilya untuk mengusir penjajah dari Tanah air tercinta.
Meski akhirnya kau gugur dalam perlawanan terhadap penjajah di jalan dekat tempat pembuatan rel kereta, dengan perut yang robek dan usus terburai.
Hingga sampai saat ini, harumnya namamu tetap tercatat dalam sejarah perjuangan pahlawan Indonesia, khususnya Pahlawan di kota Bogor.
Kami bangga akan perjuanganmu, Wahai Kapten Muslihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAGA II
RandomNAGA atau Narasi Gambar adalah kegiatan mingguan Country of Literacy yang dilaksanakan setiap hari Selasa. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan imajinasi dan kreativitas para member Country of Literacy. Dan kegiatan ini juga membantu...