Penulis: Nafidatul Mauliha
"Kau tidak ingat malam itu?" ujar Ayame dengan perasaan sedih. Koga, ketua suku siluman serigala yang dia cintai tidak mengingat pertunangan mereka pada malam dimana pelangi bulan muncul. Dengan kecewa Ayame meninggalkan Koga yang masih bingung dengan apa yang terjadi. Lebih tepatnya, saat Koga sedang minum di sungai, tiba-tiba Ayame datang dan mengatakan akan membawanya ke gunung untuk menikah. Dan Koga sendiri sudah melupakan malam pertunangan yang terjadi sekitar 50 tahun yang lalu itu.
Ayame kini terduduk di hamparan padang rumput yang luas. Menatap bulan yang tertutup awan, ditemani sekawanan serigala yang duduk di sampingnya. "Aku kecewa padamu, Koga. Kau yang berjanji dulu, tapi kau melupakannya." monolognya sembari menahan tangis. Para serigala yang ada di sampingnya itu melolong tanda ikut merasa sedih atas apa yang terjadi pada Ayame.
Di sisi lain, Koga juga menatap bulan. Dia bukan tidak ingin mengingat malam saat pelangi bulan muncul. Hanya saja, kini hatinya sudah ada pada gadis lain, lebih tepatnya pada seorang pendeta wanita. "Maaf Ayame, aku hanya menganggapmu seperti adikku sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
NAGA II
RandomNAGA atau Narasi Gambar adalah kegiatan mingguan Country of Literacy yang dilaksanakan setiap hari Selasa. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan imajinasi dan kreativitas para member Country of Literacy. Dan kegiatan ini juga membantu...