Sergio

2 1 0
                                    

Penulis: Nafidatul Mauliha

Pria kecil yang dulu berlarian dalam istana kini sudah tumbuh menjadi pria dewasa tampan yang sangat berhati-hati dalam melangkah. Pria dewasa yang dulunya sangat suka menyelinap keluar istana diam-diam kini diharuskan untuk keluar istana demi mengunjungi atau mengamati keadaan rakyatnya. Dulu ia memiliki gummy smile yang sangat manis, namun kini senyum tipisnya sungguh menawan. Tak terasa bagi sang Raja maupun Ratu, 20 tahun telah berlalu. Waktu terasa begitu cepat bagi mereka melihat pertumbuhan sang anak semata wayangnya. Sergio, pangeran yang sangat disayang ibunya, dan juga dihargai oleh ayahnya. Namun, sedewasa apapun dirinya, jiwanya masih ingin menjadi seperti dirinya yang dulu. Berlari dari istana utama hingga istana Ratu, mengerjai para pelayan dan bermain dengan berbagai hewan.

Tanggung jawabnya sebagai pangeran membuat Sergio harus bisa bersikap layaknya bangsawan kelas atas pada umumnya. Kunjungan-kunjungan diplomatik membuat dirinya jarang berada di istana. Tapi, selain istana, dirinya sangat suka berkunjung ke sebuah perpustakaan kota. Tidak, tidak untuk membaca buku. Tapi untuk sekedar menyapa sang pujaan hati. Selama 20 tahun waktunya, baru kali ini Sergio benar-benar merasakan cinta. Pada seorang penjaga perpustakaan yang memiliki dimple di kedua pipinya. Sangat manis sampai Sergio berkali-kali dibuat takjub.

"Salam untuk Putra Mahkota Kerajaan Seiyaette." Sergio tersenyum tipis. Masih saja sang pujaan hati memanggilnya seperti itu. "panggil aku Sergio saja. Aku ingin akrab denganmu." sang pujaan hati hanya tersenyum. Waktu terus berlalu. 30 tahun kemudian, sepasang Raja dan Ratu yang sudah paruh baya tampak saling merangkul di gazebo istana. Mereka menatap bunga matahari yang mekar dengan cantiknya sembari mengingat banyak hal di masa muda mereka. Sergio dengan lembut mengelus tangan Leasha, saling bercerita dan mengungkit kembali kenangan-kenangan indah di kala muda mereka. Saling tersenyum dan diakhiri kecupan singkat di kedua ranum mereka.

NAGA IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang