Hari Raya Patah Hati

1 0 0
                                    

Penulis : Anggi Septia

Arilnya masih sama, disambut tarian daun maple yang terbang ikut merayakan. Udaranya, tempatnya tak jauh berbeda. Hanya satu yang menghilang dari pandang. Senyummu kini bukan aku. Sengaja ku tanggalkan beludru, agar dingin menyeruak melahap rindu.

Tapi sialnya, dedaunan terlalu berisik menggugah simponi yang sengaja ku simpan diujung kepala. Kilas balik yang memudar bak warnanya. Berterbangan, ikut merayakan hati patah yang kesekian.

NAGA IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang