Penulis: Nafidatul Mauliha
Dengan sedikit terbata, kakek tua itu bercerita mengenai dirinya yang ikut berjuang dalam kemerdekaan Indonesia. Menjadi salah satu pejuang itu membuat kenangan tak terlupakan dalam hidupnya. Para anak kecil yang merupakan cucunya dengan tenang mendengarkan ceritanya. Sang kakek melihat jauh ke belakang. Mengingat kembali segala perjuangannya dulu. Mengingat bagaimana panjangnya proses proklamasi kemerdekaan Indonesia ini. Mengingat betapa susahnya hal itu terwujud.
Salah satu cucunya itu menatap ke arah foto yang menampilkan gambar para pahlawan proklamasi. Dalam hatinya ia bersumpah tidak akan menyia-nyiakan perjuangan para pahlawan yang telah membebaskan Indonesia dari penjajahan. Pahlawan yang telah berjuang untuk memerdekakan bangsa Indonesia. Dirinya berjanji dalam hatinya, akan menjadi penerus bangsa yang bisa membanggakan. Sang kakek selesai bercerita, dan menatap kakinya yang hanya tersisa 1 karena yang satunya putus akibat tembakan pada pahanya. Para cucunya itu tersenyum bangga. Tak bosan-bosan mereka mendengar cerita yang selalu diulang itu. Terima kasih untuk para pahlawan. Kami sebagai generasi muda, bersumpah tidak akan menyia-nyiakan perjuangan kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAGA II
RandomNAGA atau Narasi Gambar adalah kegiatan mingguan Country of Literacy yang dilaksanakan setiap hari Selasa. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan imajinasi dan kreativitas para member Country of Literacy. Dan kegiatan ini juga membantu...