Peringatan Kemerdekaan

2 0 0
                                    

Penulis: Mayrezha Caylana

Pintu terbuka dengan kasar membuat seorang pemuda terlonjak kaget, ia menatap garang pada saudaranya yang telah mendobrak pintu kamarnya. "Santai, Kak. Ada apa sampai Kakak harus mendobrak pintu kamarku!?" kesalnya melanjutkan kegiatan yang terhenti barusan.

"Ryu! sudah Kakak bilang kamu harus berangkat awal hari ini, kenapa masih belum siap-siap!?" geram Ezekiel. Ryu memutar bola mata malas, dengan ogah-ogahan ia berjalan menuju kamar mandi sembari mendumel.

Ezekiel menghela napas kecil kemudian keluar dari kamar sang Adik guna menyiapkan sarapan. Tidak adanya figur orang tua membuat Ezekiel kerja banting tulang guna kebutuhannya dan sang Adik. Entah ke mana orang tua mereka, Ezekiel tidak peduli, yang ia pedulikan hanyalah Adiknya. Adiknya yang merupakan poros hidup dari seorang Ezekiel.

"Kenapa harus berangkat pagi-pagi? Memangnya Kakak tidak tahu kalau aku masih memiliki tugas?" dumel Ryu di tengah-tengah kegiatan sarapan. Ezekiel yang semula menatap laptop kini menatap Ryu.

Sebelum menjawab Ezekiel lebih dulu memijat pelipis melihat seragam yang dikenakan oleh Ryu. "Hari ini adalah peringatan kemerdekaan Indonesia, itu artinya hari ini akan ada upacara di sekolahmu. Lalu, kenapa seragammu berantakan? Kemarilah, Kakak rapikan."

Menurut, Ryu mendekat pada sang Kakak membiarkan Kakaknya itu merapikan seragamnya. "Memangnya kenapa jika hari ini peringatan kemerdekaan Indonesia? Aku 'kan dari London, bukan dari Indonesia."

"Ini untuk menghormati negara Indonesia, ini juga untuk menghormati para pahlawan proklamasi yang telah gugur di medan perang. Kamu harus mengikutinya dengan benar, meski kamu orang London, jangan bersikap seenaknya. Hormati setiap tradisi dan budaya Indonesia."

Ryu mengangguk kecil, ia memang nakal, tapi setiap pesan dari Kakaknya akan selalu ia laksanakan. Kakaknya adalah satu-satunya keluarga yang ia miliki. "Sudah, ayo berangkat."

NAGA IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang