Chapter 27

244 11 2
                                    

💐💐💐💐💐💐

Kemarin sakit... Baru bisa up. 3000 kata lebih.
Happy Reading!!
Terima kasih untuk yang masih baca
💐💐💐💐💐💐


Embun melajukan mobilnya membelah jalanan kota yang ramai. Wanita itu berusaha fokus dibalik kemudinya. Malam ini sesuai dengan perintah sang Papa dia harus ikut menghadiri pesta anniversary petinggi Angkasa Jaya Group. Salah satu perusahaan bisnis yang juga tak asing di telinganya.

Dan siapa sangka jika acara pesta malam ini akan digelar di ballroom Hotel Heaven. Hal yang sejujurnya membuat Embun resah sedari tadi. Dalam benaknya bertanya-tanya, apakah disana dia akan bertemu Arlo kembali.

Embun menghela nafas dalam. Kegugupan ini semakin lama semakin menggila, perutnya seolah diputar-putar, rasa ngilu dan juga tegang menjadi satu hingga memunculkan keringat dingin di tangannya.

Astaga... kenapa mengingat pria itu membuatnya seperti ini?

Embun harus tetap tenang jika tak ingin tangannya yang berkeringat tergelincir dari setir kemudi dan berakibat fatal. Bahkan malam ini pun dia harus pergi sendiri, karena tentu saja Lian pergi bersama Sahna.

Jika mengingat keadaan rumah tangganya saat ini, rasa-rasanya dia harus kembali memikirkan ulang tentang opsi perpisahan. Sahna sudah memberikan apa yang diimpikan Lian dan keluarganya. Lalu untuk apa dia bertahan? Karena Lian yang masih mencintainya? Atau justru sebenarnya dirinya-lah yang sulit melepaskan Lian?

Bodoh! Mungkin itu yang pantas dialamatkan pada dirinya.

Embun tersadar saat suara klakson dari arah belakang menyapa, sebuah mobil sport mewah menyalip ke depan. Dan dia pun mulai kembali fokus saat dari kejauhan nama Hotel Heaven terlihat terang dan menjulang. Dia melambatkan mobilnya ketika hendak berbelok memasuki area pelataran Hotel.

Tepat di depan lobi hotel dia menghentikan mobilnya. Keluar dari mobil, Embun lantas memberikan kuncinya pada salah satu petugas Valet Parking. Dia memasuki lobi hotel dengan berusaha tetap tenang-meski gugup menyerang. Suasana di lobi tak kalah ramai dengan apa yang terjadi diluar, dimana antrian mobil menunggu petugas valet parking yang tampak sibuk sekali.

Di dalam lobi dia mengedarkan pandangan, mencari dimana orang-orang yang dia sebut keluarganya berada. Suasana ramai di lobi dengan banyak para eksekutif muda yang saling menyapa, menunjukkan seperti apa kedudukan CEO Angkasa Jaya Group di dunia bisnis.

Karena merasa tak menemukan satupun anggota keluarganya, Embun pun segera menuju ballroom hotel tempat acara berlangsung. Saat memasukinya, Embun disambut dengan megah dan mewahnya dekorasi yang bernuansa gold putih. Dimana selain terdapat balon-balon berwarna putih dan gold, juga di dalamnya terdapat banyak vas-vas bunga yang diisi dengan bunga daisy dan bunga baby breath. Vas-vas itu ditempatkan di sudut dan tempat-tempat yang lain. Menambah kesan elegan dan berkelas.

Namun ada hal yang menarik yaitu semakin dalam Embun melangkah ternyata di spot tertentu terdapat ruangan yang dibatasi dinding dimana didalamnya telah disulap dan didekorasi dengan tema anak-anak dan lengkap dengan segala permainannya.

Sepertinya bagi pasangan yang membawa buah hati mereka telah disediakan tempat khusus bagi anak-anak beserta baby sitternya. Benar-benar tema family sekali.

Wanita itu terpana sejenak dengan riuh dan gelak tawa anak-anak di dalamnya. Tak sadar tingkah polah mereka membuatnya tersenyum. Namun... Embun begitu terkejut saat dia menemukan sosok gadis cantik berbaju putih dengan dua kuncir rambut yang diberi aksesoris pita diatasnya. Gadis kecil yang selama satu bulan membuatnya merasa tak kesepian. Gadis kecil yang darinya seperti muncul dunia baru bagi Embun. Dia masih terpukau dengan gadis kecil yang baru saja meluncur dari perosotan lalu tergelak saat menabrak pelan teman di bawahnya. Embun menggumamkan nama itu. Gia...

EMBUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang