Fea menghempaskan tubuhnya di kasur, dia lelah sekali seharian ini. Setidaknya dia butuh untuk mengistirahatkan punggungnya sebentar sebelum Mamanya memanggil turun untuk makan malam bersama.
Hari ini jumat dan dia sudah diteror berkali-kali oleh Ezra karena minggu lalu tidak pulang kerumah dengan alasan dia ada kegiatan di sekolah. Padahal alasan sebenarnya karena dia menghindari Arsal setelah kejadian satu minggu yang lalu.
Jika saja dia masih bisa meyakinkan Papanya untuk tidak pulang ke rumah minggu ini sudah jelas telah dia lakukan. Tetapi kenyataannya dia tidak seberani itu, terlalu takut andai saja Ezra datang ke apartemennya lalumenyeretnya untuk pulang. Atau mungkin lebih parahnya lagi melarang dia untuk tinggal sendir.
Maka sebelum itu terjadi, lebih baik Fea tidak berbuat macam-macam dan menuruti Ezra dengan pulang ke rumah.
Fea membuka matanya begitu suara ketukan terdengar dari luar diikuti dengan suara Livia. Itu bukan ketukan pada pintu kamarnya, melainkan kamar di depannya.
"Arsal, yuk makan malam dulu, Nak," suara Livia terdengar setelah Fea mendengar suara pintu terbuka.
Fea mendengar percakapan itu samar-samar.
"Tunggu sebentar Mam, aku selesaiin kerjaan dulu,"
"Langsung turun yah nanti,"
Kemudian suara ketukan di pintu kamarnya terdengar. Fea tidak langsung bangun dan membukanya, ragu jika Arsal masih belum masuk kembali ke kamar. Butuh beberapa kali ketukan dan panggilan sampai Fea membuka pintu.
Wajah Livia yang sedang tersenyum menyambutnya, "kamu kok belum ganti baju sih, Nak?"
"Baru mau Mah."
"Ya udah sana ganti bajunya terus langsung turun ke bawah kita makan sama-sama,"
Fea mengangguk paham. Apa yang Livia sampaikan sama persis dengan yang disampaikannya pada Arsal.
Begitu Livia sudah turun ke bawah, Fea membuka seluruh pakaian yang menempel di tubuhnya. Dia meraih handuk dari dalam lemari, dia akan mandi membersihkan tubuhnya lebih dulu sebelum turun karena seluruh tubuhnya terasa lengket dengan keringat.
--odd love 2--
"Bukannya minggu depan anak SD udah libur yah, Nak?" Ezra memulai pembicaraan ketika mereka sedang asik menyantap hidangan makan malam yang disediakan Livia.
Fea mengangguk, inilah salah satu alasan dia tidak bisa mengelak untuk pulang ke rumah. Karena tentu Papanya tau tentang hal itu. "Iya Pah,"
"Ya udah nggak usah balik ke apartemen. Tinggal sampai libur selesai,"
Fea langsung mengangkat pandangannya, Papanya kumat lagi. "Anak-anak memang libur Pah tapi aku nggak. Masih ada urusan di sekolah," elaknya.
"Ya kan sesekali doang. Nanti Papa anter aja kalau kamu capek nyetir,"
"Terus Mama?"
"Kan ada Arsal. Kamu itu udah jarang banget pulang sayang. Kami kangen sama kamu, apalagi Papa. Nggak tenang rasanya kalau kamu nggak dalam pengawasan Papa." Kata Ezra tak mau kalah.
Fea serasa tidak mampu lagi berkutik. "Papa kan juga sibuk, gimana mau nganterin aku deh?"
"Nggak akan sibuk kalau urusannya itu kamu. Nurut sama Papa Fea."
KAMU SEDANG MEMBACA
ODD LOVE II
RomanceKesalahan yang dilakukannya berapa tahun lalu membuat Fea banyak berubah. Keceriaan dan penuh kebahagiaan kini tidak lagi terlihat pada dirinya. Hidupnya kini hanya berfokus untuk mengobati kekecewaan yang dulu dia torehkan pada Papanya. Tetapi, bah...
