"Buat kenangan bersama. Ajak dia melakukan aktivitas menyenangkan yang bisa membangun kedekatan, seperti jalan-jalan, menonton film, atau makan bersama."
Day ke 3
Kedua sorot mata Mavendra sedari tadi tak henti-hentinya melihat ponsel untuk melihat notif dari calon pujaan hatinya. Sesekali dirinya melihat ke arah sekeliling untuk memastikan bahwa Aurora sudah memunculkan batang hidungnya atau belum.
Sudah sekitar lima belas menit lamanya dia duduk anteng di atas jok motor. Hingga tak lama setelah itu, Ia melihat Aurora berjalan ke arahnya.
Mavendra tersenyum tipis. "Jadi?"
"Emang mau ke mana?" tanya Aurora.
"Nggak perlu tahu." Mavendra menyerahkan helm kepada Aurora. Cewek itu menerima, lalu memakainya.
Mereka berdua keluar dari area parkir. Di koridor terdapat salah satu sorot mata yang melihatnya dengan tatapan sengit. Siapa lagi kalau bukan Rama.
Kedua tangannya mengepal, menampilkan urat-uratnya. "Gue nggak mau ngebiarin lo jadian sama dia, Ra."
***
Ternyata Mavendra mengajak Aurora ke bioskop untuk menonton film. Pertama Aurora tak mempersalahkannya, tetapi saat memilih film yang akan ditonton, Aurora sedikit tak setuju dengan pilihan Mavendra. Pasalnya cowok itu memilih menonton film horor yang di mana Ia tak suka dengan jumpscare yang terdapat dalam film itu.
Tetapi mau tidak mau Aurora menyetujuinya dengan alasan dari Mavendra. "Tenang aja, kalau lo takut ada gue di samping lo."
Alah modus!
Mereka berdua masuk ke dalam ruangan bioskop. Yah, bisa dibilang tidak begitu ramai pengunjung saat di dalam sana, karena biasanya orang-orang menonton bioskop pada weekend, sedangkan mereka menonton saat weekday.
Tak lama film yang ditunggu-tunggu akhirnya pun mulai. Dari opening saja bisa membuat semua orang bergidik ngeri, apalagi jika film itu telah mulai.
Di tengah-tengah film tersebut, Aurora sesekali menutupi mukanya dengan bungkus Popcorn yang Ia beli tadi. Tak ia sangka banyak sekali Jumpscare yang membuat jantungnya berdetak dengan cepat. Apalagi saat tiba-tiba Mavendra menggenggam telapak tangannya. Aurora melirik sekilas, tetapi cowok itu sedang asyik menatap ke layar lebar.
Aurora ingin melepaskan, tetapi Mavendra malah semakin erat menggenggamnya. Aurora langsung membuang muka dan fokus ke depan saat terpergok oleh Mavendra saat menatap cowok itu.
"Kalau lo takut, lihat gue aja." Mavendra membisikkan kalimat itu tepat di telinga Aurora.
Kali ini jantungnya itu berdetak dua kali lipat. "Enggak, Ra. Tahan sebentar, lo udah janji sama diri lo sendiri." Aurora berucap dalam hati.
Menghembuskan napasnya panjang. "Muka lo lebih serem dari pada hantu." Saat kembali menatap ke depan, tiba-tiba muncul Jumpscare membuat dirinya secara tak sadar berteriak sambil memeluk Mavendra.
"Ra? Hei? Lo nggak pa-pa?" Dengan jail, Mavendra mengeluarkan ponsel dan memotret Aurora yang sedang ketakutan.
"Nggak, gue takut." Aurora masih memeluk Mavendra.
"Mau udahan nonton filmnya?" ujar Mavendra.
Aurora mengangguk.
***
"Tadi muka lo lucu banget, Ra." Mavendra menertawakan betapa konyolnya muka Aurora saat terkejut dengan Jumpscare film yang tadi mereka tonton.
"Bodoamat, nggak mau lagi gue jalan sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
MAVENDRA [END]
Teen FictionMenaklukkan cewek dingin? Tidak ada di kamus milik Mavendra. Cowok dengan kain yang selalu melingkar di kepalanya. Ini semua karena dia mendapatkan dare dari sahabatnya untuk meluluhkan seorang cewek yang berwajah datar dan irit bicara. Ia kira, pe...