12.

210 22 4
                                    


Aurora melepaskan ikat rambutnya, membiarkan helai-helai panjang itu terurai. Kini, ia berdiri di depan cermin, memulai rutinitas malamnya dengan menggunakan skincare.

Tiba-tiba, suara notifikasi dari ponselnya terdengar. Tanpa tergesa, Aurora melirik sekilas ke arah benda pipih tersebut, lalu meraihnya. Dahinya berkerut saat membaca pesan yang muncul di layar. Dengan sedikit ragu, ia menekan notifikasi itu, membuka obrolan yang menunggunya.

 Dengan sedikit ragu, ia menekan notifikasi itu, membuka obrolan yang menunggunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gue balas nggak, ya?" gumam Aurora pelan pada dirinya sendiri.

Ia menghela napas panjang, mencoba menenangkan pikirannya sebelum mulai mengetik balasan untuk pesan dari cowok itu.

Ia menghela napas panjang, mencoba menenangkan pikirannya sebelum mulai mengetik balasan untuk pesan dari cowok itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat hendak meletakkan kembali ponselnya, tiba-tiba notifikasi itu berbunyi lagi. Aurora segera melihat ke arah layar.

Aurora mengernyitkan dahi, lalu sudut bibir kanannya terangkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aurora mengernyitkan dahi, lalu sudut bibir kanannya terangkat. "Dih, nggak jelas banget!" gerutunya pelan.

 "Dih, nggak jelas banget!" gerutunya pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MAVENDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang