BAB 2

1.6K 125 6
                                    

"nyonya"

"nyonya"

" anda mau kemana? " ucapan pelayan sakura sambil mengikuti sakura dari belakang yang berjalan entah kemana tujuannya sehingga membuat pelayanannya kesusahan mengikutinya.

" sttttt, diamlah ayame kamu dari tadi berisik tau. Diam aja dan ikut aku " ucap sakura sambil menatap ayame dengan sedikit kesal karna sejak mereka keluar dari kediamannya, pelayannya ini selalu berisik dan membuat kepalanya sedikit pening dengan ocehannya.

" tapi nyonya anda sebenarnya mau ke mana kita sejak 1 jam lalu berjalan tanpa tujuan di sini" ucap ayame sambil menatap cemas dan bingung dengan majikannya itu. Mereka sudah berjalan selama 1 jam dan itu sangat melelahkan.

" ayame, ayo kita duduk di sebelah sana" tunjuk sakura mengarah ke sebuah gazebo kecil yang bertempat di antara pohon sakura yang sedang bermekaran daunnya.

Ayame langsung mengangguk menyetujui ajakan sakura untuk mengistirahatkan diri di gazebo itu. Sungguh kaki ayame serasa ingin patah karna sejak tadi mereka berjalan tanpa berhenti dia merasa heran dengan majikannya apakah dia memiliki tenaga monster sehingga tidak lelah berjalan selama 1 jam tanpa berhenti dan lebih membuatnya heran adalah majikannya tidak merasa lelah tapi sangat antusias dengan mata yang berbinar menatap kesana kemari melihat sekelilingnya.

Ketika mereka menuju ke gazebo tersebut sakura merasa agak sedikit risih dengan tatapan beberapa pelayanan maupun pengawal yang dirinya dan ayame lewati entah dari tatapan mereka ataupun dari cara mereka berbisik sesama mereka. Sakura memperhatikan penampilannya dan melihat menampilan ayame apakah ada yang salah dengan mereka berdua atau apakah ada sesuatu yang menempel atau robek dari pakaian mereka sehingga membuat mereka memandang dirinya dan ayame dengan tatapan yang tak mengenakan untuk dirinya.

Sakura kembali berpikir apakah mereka juga di sini tak memiliki sopan santu ya kepada dirinya karna walaupun dirinya adalah seorang selir yang di abaikan dan tidak di anggap oleh raja mereka tapi dirinya adalah seorang selir raja atau bisa di katakan dirinya juga merupakan istri raja walau statusnya seorang selir.

" ckck, di dunia moderen ataupun di dunia kuno ini tetap saja diskriminasi ada" perkataan sakura sambil menggelengkan kepala.

"nyonya jangan dengarkan ucapan mereka dan jangan melihat mereka" ucap ayame berusaha menghibur sakura majikannya, dia berpikir kalau sakura akan merasa sedih dan terintimidasi dengan tatapan dan ucapan para pelayan dan pengawal yang sejak tadi mereka lewati menuju gazebo ini. Ayame merasa kasian terhadap majikannya krna perlakuan yang di terima oleh majikannya, menjadi seorang selir yang di kucilkan, menjadi selir yang tidak di cintai oleh Raja dan ibu suri, menjadi selir yang di anggap remeh oleh parah pelayan dan pengawal di istana dan menjadi selir yang tidak di hormati oleh siapapun di istana ini kecuali dirinya yang sangat menghormati dan mengaggumi majikannya itu.

30 menit berlalu

Ketika ayame dan sakura sedang bercanda di gazebo tersebut, mereka berdua tidak menyadari kehadiran seseorang yang menghampiri mereka di sana. Karna kekesalan orang tersebut  merasa dua orang ini tidak menyadari kehadirannya maka orang tersebut langsung berdehem dengan kuat agar mereka menyadari keberadaanya. Akhirnya mereka berdua tersentak dan menyadari bahwa ada beberapa orang yang berada di gazebo tempat mereka beristirahat.

" ya ampun, aku tak menyangka ternyata sifat selir sakura seperti ini ya sangat tidak menunjukan sifat seorang selir yang anggun " ucap orang tersebut dengan tatapan merendah dan mengejek ke arah sakura.

" ehhhh, sion" ucap sakura dengan wajah yang kaget dan tak percaya karna di depannya dirinya dia melihat sion rivalnya di dunia modern. Apa maksudnya ini kenapa rivalnya harus juga ada di sini apakah ini sebuah kebetulan atau ini sebuah hayalan. Kenapa harus ada nenek lampir itu di sini dan ketika sakura melihat menampilannya dia menarik kesimpulan kalau Sion merupakan salah satu selir dari Raja Uchiha Sasuke itu.

" sangat tidak sopan anda memanggil nama kecil saya selir sakura seharusnya anda memanggil saya dengan selir kesayangan Raja Sasuke sion" sekali lagi Sion berucap dengan nada percaya diri dan kesombongan mengatakan hal itu pada sakura seperti memperlihatkan dimana bahwa dia adalah selir yang di sayangi Raja Sasuke.

" Oh, trus itu berguna untukku apa ketika mengatakan hal itu, yang ku tau nama anda itu sion bukan selir kesayangan raja balalala yang kau sebut itu dasar anak alay" ucap sakura sambil menatap sion dengan tatapan jijik dan ilfil.

" Alay, apa maksudmu dengan kata itu, aku tak mengerti ucapanmu selir Sakura" Sion merasa binggung dengan ucapan sakura yang mengatakan kata alay.

"astaga aku lupa kalo lgi di jaman kuno primitif ini sampai mengatakan kata-kata dari duniaku" perkataan sakura dalam hati dengan sedikit merasa lucu dengan dirinya bisa-bisanya mengelurkan kata gaul dari dunianya.

" maafkan saya selir kesayangan Raja Sasuke sion maksud saya adalah alay itu artinya anda cantik di kerajaan saya dulu sering menggunakan kata itu untuk memuji perempuan seperti anda"sakura mengatakan hal itu sambil berusaha. menahan mulutnya agar tak tertawa melihat wajah sion yang sangat percaya diri dan mempercayai ucapannya yang mengatakan alay artinya cantik.

" aku memang alay selir sakura kamu harus tau itu, sejak lahir aku memang sudah alay" ucap bangga sion dengan mengatakan bahwa dirinya alay padahal kalau dia mengeti arti kata alay yang sesungguhnya sakura yakin pasti dia akan merasa jengkel dan marah pada sakura tapi yang dia lihat sekarang malah lebih mengocok perutnya dengan tingkah percaya dirinya sion yang salah mengatikan arti alay sebenarnya.

"Prrfftt, ya selir kesayangan Raja Sasuke sion" sunggu sakura sudah tak bisa menahan tawanya kalo begini terus.

" selir sakura aku rasa sekarang lebih baik kamu memanggil aku dengan sebutan selir alay sion saja itu lebih bagus untukku" ucap sion dengan percaya dirinya lagi.

" ahh, dengan senang hati selir alay sion kurasa itu memang cocok untuk anda" sekuat tenaga sakura menahan diri untuk tak tertawa.

" baiklah kalo begitu, lebih baik aku pergi saja dari sini karna aku merasa tak nyaman berada dekat -dekat dengan orang yang tak di anggap di kerajaan ini" sambil dengan tatapan mengejek sion pergi dari sana meninggalkan sakura dan ayame yang menatap bingung majikannya yang sedari tadi seperti berusaha menahan ketawanya.

"bhuaaaaahhahahha, astaga air mataku tolong, aduhh perutku sakit astaga kenapa dia begitu bodoh dan mudah di bohongi" suara tawa sakura yang menggelegar itu membuat ayame sempat kaget dan heran dengan majikannya

"hahahhaahah"

"hahahhaah, aduhhh astaga sakit perutku dari tadi ketawa terus" ucap sakura dengan keadaan yang masih tertawa sedikit sambil menyeka sudut matanya yang sudah berair karna tertawa sejak tadi.

Ayame mulai merasa nyonyanya seperti kerasukan roh yang membuatnya tertawa seperti orang kesetanan atau apa nyonyanya ini salah makan ya tadi sehingga dirinya menajdi seperti ini tapi ayame yakin bahwa dia sudah memberikan makanan yang baik dan bergizi untuk majikannya.

" aduhh ayame kenapa kamu dari tadi menatapku seperti itu" ucap sakura dengan heran melihat ayame menatapnya seperti takut-takut di kejar orang gila, dirinya ini masih normal dan belum gila bila itu memang pikiran ayame yang sepert itu.

" nyonya yuk kita balik ke kediaman kita" ajakan ayame untuk majikanya agar segera beranjak dari situ karna mungkin majikanya itu di rasuki hantu penunggu di pohon sakura ini dan karna dia takut majikannya akan menjadi lagi lebih baik dia mengajaknya untuk pulang.

" yasudah ayo kita pulang dan kita lanjutkan petualangan kita besok lagi" dengan semangat sakura beranjak dari kursi itu dan berjalan menuju kediaman mereka.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang memperhatikan mereka dari jauh, sejak awal sakura duduk di sana sampe kedatangan selir sion dan sampai sakura pergi orang itu masih di sana dan menatapnya melihat setiap gerak gerik sakura, ekspresi dirinya sampai tertawa sakura itu sangat membuat orang ini tak bisa berhenti melihatnya, menurutnya selir sakura itu unik dan menarik. Tak berapa lama ketika sakura pergi dari sana orang itu pun pergi dengan senyum tipisnya.

See you🙋

Selir SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang