BAB 19

849 97 2
                                    

Siang hari ini sakura sedang berada di cafe cherry karna dirinya akan bertemu dengan sahabatnya yamanaka ino yang baru pulang dari paris.

"jidat, bagaimana kabarmu sekarang aku sangat merindukanmu" ucap ino sambil memeluk sayang pada sakura.

"aku juga rindu kamu ino" balas sakura sambil memeluk ino.

"maafkan aku, waktu kamu koma aku masih ada di paris padahal aku sangat ingin menjengukmu jidat tapi pekerjaanku tidak bisa ku tinggal dan sekarang aku baru bisa menemuimu" dengan nada sedih dan menyesal ino menatap sakura sambil memegang tangannya.

"tidak apa-apa pig, jangan bersedih seperti itu ok"

"kau lihat aku sudah sehat sekarang"ucap sakura dengan senyum manisnya sambil menatap ino.

"ia jidat syukurlah" dengan senyum manisnya ino.

Akhirnya obrolan kedua sahabat itu pun berjalan dengan penuh canda tawa. Tapi tak lama dari itu mata sakura dapat melihat dua orang yang memasuki cafe dengan wanita yang bergelayut manja di lengah pria yang cuek membiarkannya.

Mata kedua orang itu pun bertemu emerland dan obsidian membuat keduanya terdiam beberapa detik sampai akhirnya sakura yang memutuskan kedua mata yang saling menatap itu.

Sakura hanya bisa berdehem menormalkan detak jantungnya yang mengila itu.

Akhirnya kedua orang itu karin dan sasuke orang yang memasuki cafe tersebut berjalan duduk di meja yang berada di sebelah meja sakura.

Ino menatap aneh pada sakura yang sangat gelisah di tempat duduknya setelah dua orang itu memasuki cafe. Ino kenal dengan karin karna merupakan salah satu model juga yang cukup terkenal dan juga cukup sombong.

"hai ino, lama tak bertemu" sapa karin ketika dirinya dan sasuke duduk di meja berseblahan dengan ino dan sakura.

"cukup baik"jawab ino sambil menunjukan senyum terpaksanya.

Ino sangat tidak suka dengan karin karna wanita itu sangat-sangat sombong dan suka seenaknya sendiri, mengandalkan gelar bangsawannya untuk menindas para model yang menurutnya mengancam kepopuleran dirinya, merampas job model lain dengan se enaknya memakai nama keluarga dan uang yang di miliki keluarganya, semua hal itu yang membuat ino sangat tidak suka dengan karin.

Setelah sapaan singkat antara ino dan karin selesai sakura bisa melihat tatapan itu yang melihatnya terus membuat sakura cukup gelisah karna mata itu mengingatkan dirinya dengan sasuke kerajaan.

"sasuke-kun, kenapa kamu dari tadi melihat wanita berambut pink itu sih kan aku ada di depanmu" ucap karin merajuk dengan nada suara yang di buat sok imut.

"Hn, kalau tak suka pergi saja dari sini" ucap sasuke masih dengan mata yang memandang sakura.

Akhirnya sasuke dan karin pun memesan makanan untuk mereka makan di iringin dengan celoteh karin yang menurut sakura terlalu berisik dan ada sedikit rasa sesak di dada sakura melihat mereka berdua.

"sasuke-kun, apa tadi hinata datang menemuimu di perusahaan" tanya karin pada sasuke dengan wajah yang menunjukan tidak suka.

"itu bukan urusanmu" ucap sasuke tidak suka dengan karin.

"tapi sasuke, tidak seharusnya dia menemuimu lagi, kalian sudah bercerai dan kau pun sudah memberinya tunjangan yang besar terus kenapa lagi dia mencarimu padahal dia yang berselingkuh sampai hamil anak selingkuhannya" ucap karin.

"cukup karin!!!, jangan mengatakan apa-apa lagi" ucap sakura dengan marah pada karin.

"tapi sasuke-kun, kau tidak boleh membiarkan dirinya seenaknya seperti itu" lanjut karin tanpa mendengarkan peringatan sasuke.

Selir SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang