BAB 12

908 99 7
                                    

Hiks

Hiks

Hiks

"kan-san....tou-san...nii-san saku rindu"

Terdengar suara isakan tangis sarat akan kerinduan dari kamar tersebut.

Ayame yang mendengar nyonyanya menangis menyebutkan nama dari raja dan ratu kerajaan haruno membuat hatinya nyeri mendengar bagaimana sedihnya majikannya merindukan keluarganya tapi ayame sedikit bingung saat majikannya dalam tangis menyebutkna nii-san karena setau ayame majikannya mempunyai adik kembar yang bernama sakira trus nii-san yang di sebut majikannya itu siapa.

Ayame hanya bisa menghela nafas prihatin dengan kondisi majikannya dan dirinya mereka berdua sama-sama tidak memiliki keluarga satupun setelah pembantaian itu terjadi.

Ayame hanya bisa berdoa pada Tuhan agar bisa memberikan kebahagian pada majikannya.

Kediaman ibu suri

di ruang tamu yang cukup besar terdapat 3 orang yang sedang duduk sambil menikmati teh yang di suguhkan.

" yang mulia anda dan permaisuri sudah cukup lama menikah kalo tidak salah sudah 5 tahun pernikahan kalian dan umur anda sekarang sudah 22 tahun seharusnya di umur segitu anda sudah memiliki seorang penerus." ucap ibu suri dengan nada sindiran yang di tujukan pada anaknya sasuke.

"Hn"

" Hn??, apa maksudnya yang mulia apa anda tak mencintai istri anda, apa anda tak kasihan bila dirinya akan menjadi bahan gosip di istana dan masyarakat karna tak memiliki keturunan dari anda" ucap ibu suri lagi sambil menatap tajam pada anaknya ini yang seolah-olah tak menanggapi ucapannya.

" ibu suri, jangan marah pada yang mulia. Saya rasa yang mulai tidak bermaksud untuk tak menanggapi perkataan ibu suri tapi bukankah sekarang kerajaan lagi tak baik-baik saja karna masalah hasil panen yang selalu gagal dan matinya tanaman tanpa sebab"

" aku rasa mungkin sekarang yang mulia ingin fokus dulu menyelesaikan masalah yang ada dan saya bisa menunggu sampai yang mulia siap nanti ibu suri" ucap hinata sambil memegang tangan ibu suri agar tenang dan tak emosi.

" lihatlah sasuke istrimu ini sangat baik dan pengertian padamu, ibu tidak mau tahu saat masalah itu selesai kamu harus segera memiliki penerus dengan hinata" ucap ibu suri lagi pada sasuke dengan nada yang tegas sambil mengusap lembut bahu hinata.

Biar bagaimana pun mikoto sebagai ibunya merasa sedikit kuatir pada anaknya.

Mikoto mengetahui bahwa sasuke tak pernah menyentuh para selirnya  dan  pada permaisurinya hanya sekali pas malam pertama mereka dulu sampai sekarang dirinya tak pernah menyetuh hinata.

Sasuke sering membagi waktunya dengan permaisuri dan selirnya kecuali sakura. Sasuke sering makan bersama mereka, mengajak mereka jalan-jalan dan sering menghampri kediaman mereka untuk bermalam walau dirinya akan tidur di kamar yang berbeda dengan permaisuri dan para selirnya itu, dirinya bersikap sebagai raja yang adil untuk para istrinya.

Hal itu membuat kepala mikoto sedikit pening memikirkan nasib anaknya ini. Mikoto sempat berpikir apa anaknya ini mempunyai kelaian.

Sasuke pun tak pernah membawa atau mengijinkan mereka untuk memasuki kamar tidurnya karna menurut sasuke kamar tidurnya adalah tempat privasi yang hanya dia sendiri boleh tempati.

kecuali kejadian tadi siang entah sasuke di rasuki makhluk halus atau emang otaknya lagi bermasalah sampai membawa sakura memasuki kamarnya. Bila mikoto mengetahuinya pasti dirinya akan syok dan bertambah pusing karna dari sejak sakura memasuki istana ini mikoto tak menyukainya.

Selir SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang