BAB 4

1.1K 112 5
                                    

Kediaman sakura

Kicauan burung di pagi hari menambah senyum manis sakura yang sedang duduk bersantai di bawah pohon sakura yang berada di halaman kediamannya. Sakura cukup menikmati paginya yang damai dan tenram ini mengingat semalam telinganya capek mendengarkan ayame yang mengoceh tentang perbuatannya yang berpura-pura sakit perut demi menghilangkan diri dari hadapan Raja sasuke

Flashback

Ketika mereka berdua sampai kediaman ayame dengan cepat untuk mencari obat bagi nyonyanya yang sedang menahan sakit perutnya, hal itu sangat membuat ayame kwatir dan panik di karenakan di kediaman ini hanya mereka berdua tak ada pelayan atau pengawal yang berada di sini tabib pun tak akan mau ke sini sekedar untuk memeriksa keadaan nyonyanya.

Ayame cukup sedih dengan hal itu karna mengingat perbuatan mereka yang sangat tidak memperdulikan nyonyanya.

Akhirnya ayame pun selesai mengambil obat di tempat dokter istana, tak semudah itu dirinya mendapatkan obat karna jujur mereka di sana tak menghiraukan dirinya yang meminta obat untuk nyonyanya, malahan terjadi sedikit perdebatan antara dirinya dan dokter istana tapi itu tak memudarkan tekat ayame untuk bisa mendapatkan obat dengan kemampuan kecerewetan dirinya akhirnya dokter itu memberikan obat tersebut dengan muka yang masam dan kesal serta kata-kata yang tajam dan menyakitkan yang bisa ayame dengar dari mulut dokter itu yang mengatakan bahwa dirinya hanya mengganggu kerjanya untuk hal yang tak penting.

Ayame berlari dengan cepat kembali menuju kediaman nyonyanya tapi sesampainya di sana dia melihat nyonyanya sedang duduk di ruang tengah kediamannya sambil tertawa seperti orang gila, cukup membingungkan dirinya melihat nyonyanya yang seperti itu.

Ayame mendekat dan menyadarkan nyonyanya yang tertawa tanpa menyadari kehadirannya.

" nyonya " ucap ayame sambil memegang bahu nyonyanya yang asik dengan dunianya sendiri.

" ASTAGANAGAULARNAGABERNIAGA" sakura kaget sungguh kaget dengan ayame yang tiba-tiba memegang bahunya.

"maafkan saya nyonya, saya tak bermaksud mengagetkan anda" ucap lagi ayame sambil menunjukan wajah yang merasa bersalah dan takut nyonyanya akan memarahi dirnya.

"tak apa-apa ayame aku hanya kaget saja tadi, jangan melihatku dengan wajah ketakutan seperti itu" ucap sakura lagi melihat keadaan ayame yang seperti orang ketakutan.

" nyonya ini obat anda, anda haru segera meminumnya" ayame langsung menyodorkan obat dan air minum itu kepada nyonyanya.

"hehehe, ayame aku rasa obat itu tak perlu karna sebenarnya aku hanya berpura-pura saja tadi" dengan nada yang sedikit canggung dan bersalah sakura memberi tau kepada ayame tentang kebohongan dirinya yang berpura-pura sakit perut.

" ya ampun nyonya jadi anda tadi hanya berpura-pura saja, anda tau saja tadi sangat panik dan kuatir tentang kondisi anda, sampai saya harus berlari menuju dokter sombong itu untuk mengambil obat dan anda balalallaalalala

Dan itulah oceha ayame yang tak berhenti sampai jam 3 subuh dini hari.

Sakura merinding mengingat lagi kejadian semalam dimana ocehan ayame yang seperti kereta api yang tak henti-hentinya, telinganya cukup panas dan sekarang pun masih sedikit panas maka dari itu ketika dirinya bangun pagi ini, sakura langsung saja duduk di bawah pohon sakura satu-satunya yang berada di kediamannya yang seperti rumah angker dan tandus ini.

Sakura mengingat ketika awal-awal dia baru mengetahui kalau dia berada di dunia aneh ini sempat dirinya menanyakan pada ayame tentang kondisi dirinya dan kenapa sampai dirinya di perlakukan tak manusiawi seperti ini.

Selir SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang