Selir Sakura

BAB 9

Malam semakin larut terdengar suara teriakan yang begitu mencekam di ruang bawah tanah.

Arrrggghhhh

"apa dia masih tak mau mengatakan sesuatu dobe" tanya yang mulia Raja Sasuke sambil berjalan menghampiri naruto.

" belum teme, dia cukup keras kepala padahal kami sudah menyiksannya sejak tadi agar dia membuka mulutnya, tapi bedebah ini terlalu setia pada tuannya" dengan tatapan kesal dan tajam terhadap orang yang mereka siksa.

CRASHHH

"Arrgghhh, sial kakiku"

"Glup, kejam" gumam naruto merinding melihat bagaimana Rajanya memotong kaki orang yang mereka siksa di depan matanya.

Dari dulu Sasuke termasuk orang yang sangat kejam dalam mengintrogasi seseorang dalam mencari informasi tak segan-segan dia akan memontong beberapa bagian tubuh mereka sampai akhir hayat orang-orang tersebut.

"hahaha, sampai mati pun aku tak akan memberitahukan padamu untuk siapa aku bekerja" dengan tawa yang di paksakan sambil menahan sakit, todo sang mata-mata yang menyamar manatap remeh dan marah pada sasuke yang telah memotong kakinya.

" tak lama lagi kau dan akan mati di tangan tuanku dan tunggu saja kehancuran kerajaan uchiha ini"

"hahaha"

Ughhhh

Brukkkkk

" sial dia mati" ucap naruto menghampiri mata-mata itu dengan panik.

Setelah mengatakan hal tersebut pada Sasuke dan orang yang berada di ruangan itu, todo tiba-tiba jatuh dan meninggal seketika.

Hal itu cukup membuat mereka yang berada di ruangan itu panik seketika karna informasi yang mereka inginkan belum tercapai.

Naruto memeriksa kondisi tubuh todo dan membuat wajahnya sedikit mengeras dan tegang karna menemukan sesuatu.

" sasuke, dia mati karena racun" ucap naruto sambil menolehkan kepalanya melihat bagaimana ekspresi rajanya setelah mendengar hal yang di katakannya.

"racun" dengan wajah yang mengeras menahan emosinya.

"ya, sepertinya dia meminum itu 3 jam yang lalu"

" sasuke aku rasa di istana ini masih banyak mata-mata dan penyusup berada, pasti salah satu dari mereka sempat meberikan racun pada todo saat di penjara tadi" ucap naruto lagi dengan wajah yang serius.

" Hn, urus itu " tunjuknya pada mayat yang tergeletak itu dan berjalan keluar dari ruangan yang begitu suram dan pengap itu.

Sasuke pun berjalan di dampingi oleh beberapa pengawal kepercayaannya menuju kediamannya.

Kepalanya tiba-tiba pusing lagi memikirkan masalah yang tak ada titik terangnya ini.

Sesampai dirinya di kediamannya, Sasuke menyuruh beberapa pelayan di sana untuk menyiapkan air hangat untuk dirinya berendam. Merileksasikan dirinya dari masalah yang di hadapinya.

Setelah menunggu beberapa saat sasuke pun memasuki kamar mandinya sambil menanggalkan bajunya menuju dalam bak yang terisi air panas itu.

Tap

Tap

Tap

Suara kaki yang mendekat menghampiri tubuh sasuke yang sedang berendam.

Ketika orang tersebut berada di belakang tubuh sasuke yang sedang memejamkan matanya. Tangan orang itu pun melingkar memeluk bahu lebar sasuke sambil membisikan kata-kata menggoda yang bisa membuat siapa saja yang mendengarnya akan tergoda.