BAB 17

836 99 3
                                    

Tak terasa sudah 3 hari berlalu sejak sakura sadar dari komanya. Sakura hanya bisa duduk termenung sambil memikirkan peristiwa yang terjadi selama ini.

Sakura merasa bingung apakah yang di alaminya itu semua adalah mimpi tapi begitu terasa sangat nyata.

Kakaknya sasori pun menceritakan hal apa yang di alami oleh sakura ketika pagi hari kakaknya ingin menemui dirinya yang berada di apartementnya. Awalnya kakaknya sempat berpikir bahwa sakura hanya tidur biasa saja tapi ketika hari mulai malam dan sasori mulai panik karna sakura tak menunjukan tanda-tanda  akan bangun.

Sudah berbagai cara di pakai oleh sasori tapi sakura tak bangun juga dengan panik sasori membawa sakura ke rumah sakit dan dokter pun yang memeriksa sakura merasa heran dengan keadaan sakura yang hanya tidur saja dan tak memiliki gejala tidur yang di sebabkan oleh penyakit.

Sakura merasa dilema dengan kejadian yang di alaminya, dia merasakan rasa sakit yang di alaminya ketika dirinya terkena racun dari pisau shin dan sakura juga merasakan perasaan senang dan sedih ketika sasuke yang menatapnya dengan tatapan kawatir.

Sakura merasa pusing dengan dirinya sebenarnya dia  seorang isekai atau seorang penjelajah waktu.

Tapi kalau keduanya itu salah satunya benar terus apakah dirinya memang bisa balik lagi ke dunia nyatanya seperti sekarang.

Sakura butuh seseorang yang bisa mencerahkan pikirannya ini tentang semua yang terjadi.

Dengan helaaan nafas panjang sakura pun membaringkan tubuhnya sambil menutup mata untuk menghilangkan pusingnya.

"sasuke-kun" dengan suara lirih

"sasuke?, ada hubungan apa dirimu dengan sasuke sakura?"

"nii-san" dengan kaget sakura membuka matanya sambil melihat kakaknya yang sedang duduk di sofa memperhatikan dirinya.

"sejak kapan nii-san berada di situ" tanya sakura menatap sasori dengan tatapan kaget dan bingung.

" sejak kau melamun 10 menit lalu, aku sudah mengetok pintu tapi kau asik dengan duniamu terus, kenapa tak menjawab pertanyaanku"

"kenapa kau menyebut nama sasuke?, apa kau ada hubungan dengan adik dari teman nii-san atau jangan-jangan" ucap sasori sambil menduduki diri di kursi samping ranjang sakura dan menatap sakura dengan intens dan serius.

"jangan-jangan apa" ucap sakura sambil melihat dengan bingung ke arah kakanya ini.

"kau ya perempuan yang di gosipkan itu, orang ketiga yang menjadi alasan sebenarnya sasuke dan istrinya cerai" ucap sasori sambil menatap selidik pada adiknya.

Bukkkk

"aw, sakit saku. Kenapa kau memukulku dengan bantal, wajah tampanku bisa lecet " ucap sasori sambil bercermin di hpnya melihat wajah imutnya.

" bersyukurlah wajahmu hanya ku pukul memakai bantal bukan memakai tinjuku" ucap sakura dengan nada kesal sambil menunjukan kepalan tangannya pada kakaknya itu.

"nii-san pikir adikmu ini perempuan perusak rumah tangga orang ha....!!"

Bisa-bisanya kakaknya yang imut itu berpikir sakura menjadi selingkuhan sasuke lebih baik sakura menjadi ayam saja dari pada menjadi selingkuhan manusia arogan itu.

" mana ku tahu sakura, salah siapa yang tiba-tiba menyebut nama sasuke seperti orang galau saja"

" emang nii-san pikir nama sasuke itu cuman teman adik kakak saja " ucap sakura dengan kesal.

"kalau begitu sasuke mana yang kau maksud" tanya sasori pada sakura dengan tatapan penasaran.

" itu sasuke peternak ayam di hokaido nii-san dia itu orangnya sangat cuek, arogan, dingin, suka maksa, terus mesum"ucap sakura sembarang sambil membanyangkan sifat sasuke kerajaan uchiha.

Selir SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang