BAB 22

643 93 3
                                    

"ayame tolong suruh mereka berdua untuk menaruhnya di situ."

"baik nyonya"

Sakura sedang duduk di bawah pohon sakura sambil melihat pekerjaan dari 2 pengawal yang di sewanya dan ayame dalam memanen hasil tanamannya.

Sakura merasa sangat senang karna hari ini dirinya bisa memanen hasil panen untuk di jualnya menambah keuangannya.

Tak terasa sudah 2 hari dirinya pergi dari kediaman sasuke tapi rajanya itu tak mencari sakura entah apa yang terjadi.

Sakura berpikir mungkin sasuke sedang sibuk dengan urusan kerajaan tapi masa dia tidak mencari sakura saat dirinya menghilang tiba-tiba di kediamannya, apa mungkin sakura yang terlalu kepedean bahwa sasuke sudah menyukainya terlihat dari kelakuannya beberapa waktu lalu mereka bersama sampai sakura sadar dari komanya.

Sakura hanya bisa menghela nafas memikirkan semuanya mungkin saja sasuke melakukan semua itu karna rasa tanggung jawabnya sebagai raja pada selirnya.

Tiba-tiba ingatan sakura kembali mengingat pembicaraan sasuke dan ibu suri 2 hari lalu membuat wajahnya tiba-tiba murung dan dadanya sedikit sesak. Mungkin sasuke sedang melakukan tugasnya yaitu membagi waktunya untuk istrinya yang lain.

Ayame yang sedang mengumpulkan hasil panen melihat nyonyanya sedang melamun dengan wajah sedih. .

Ayame berpikir nyonyanya ini pasti sedang memikirkan raja sasuke yang sudah 2 hari tak mengunjungi nyonyanya di sini.

Akhirnya hasil panen pun telah selesai mereka kumpulkan dan tinggal di jual saja.

Sakura dengan semangat menjauhkan pikiran yang membuatnya sedih dan merubah penampilannya menjadi seorang penjual yang akan menjual hasil panennya ini di bantu dengan kedua pengawal yang membantunya yaitu kimimaro dan lee.

Sakura bersama ayame dan kedua pengawal istana tak lupa mochi, sudah sampai di pinggir jalan pertokoan untuk menjual hasil panen mereka awalnya sakura menyuruh kedua pengawal itu untuk tak usah ikut berjualan dengan dirinya dan ayame tapi mereka berdua memaksa untuk ikut juga menjual bersama.

Tak lama dari itu hasil penjualan sayuran mereka laris tinggal beberapa saja sisanya membuat senyum sakura tak pernah luntur dari wajahnya.

"selir sakura aku tak menyangka hasil jualan kita bisa habis seperti ini" ucap kimimaro dengan semangat.

"benar itu selir sakura aku tak menyangka bahwa jualan kita bisa habis juga tinggal beberapa saja yang tersisa" timpal lee dengan tak kalah semangatnya.

Sakura yang melihat kedua pengawal itu pun yang begitu semangat membuat sakura begitu senang.

namun tak jauh dari sana ada seorang anak kecil memperhatikan sakura yang sedang berbicang dengan tiga orang di sana.

Dengan perlahan anak kecil itu pun menghampiri sakura. Sesampainya anak kecil itu di samping sakura dirinya menarik ujung baju sakura agar sakura menyadari keberadaan anak kecil itu.

"permisi nona bisakah saya meminta sayur yang tersisa itu"tanya anak kecil itu masih dengan memegang ujung baju sakura.

Sakura, ayame dan kedua pengawal itu pun kaget melihat ada anak kecil di samping sakura yang sedang memegang ujung bajunya.

Dengan perlahan sakura menundukan dirinya agar sejajar dengan anak itu.

" hei, dimana orang tuamu anak kecil" tanya sakura pada anak itu sambil mengusap kepalanya.

"mereka sedang bekerja nona dan saya beserta anak-anak di desa kelaparan kami belum makan dari kemarin" jawab anak kecil itu dengan air mata yang bergenang di pelupuk matanya.

Selir SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang