Ch 21 : Kau Pasti Akan Menyesal Nanti

2.5K 217 32
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Acara ulang tahun perusahaan diadakan di salah satu hotel milik Zarren Group

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Acara ulang tahun perusahaan diadakan di salah satu hotel milik Zarren Group.

Di malam yang begitu indah itu, Tealia dengan resah duduk di mobil Archilleo. Mengenakan dress senada dengan jas Archilleo, rambutnya di sanggul dengan helaian tipis yang menjuntai.

Menatap ke jendela mobil, Tealia baru sadar kalau mobil Archilleo berbeda. Ini bukan mobil yang biasanya ia pakai. 'Kenapa dia mengganti mobil?' Pikir Tealia tapi tak berniat bertanya pada orangnya.

Begitu memasuki tempat acara, Tealia langsung berubah makin gugup. Sekali lagi ingatan tentang pandangan menilai dari orang lain masih saja punya efek buruk padanya. Berjalan pelan di belakang Archilleo, Tealia berusaha mati-matian menyembunyikan diri di belakang tubuh tinggi pria itu.

Begitu mendengar seseorang mulai menyapa Archilleo, Tealia langsung mengambil kesempatan untuk pergi. "Aku pergi ke toilet dulu" bisiknya dari belakang Archilleo, lalu pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban dari pria yang kini menoleh melihat kepergiaan Tealia.

Sejujurnya, Tealia tidak ingin ke toilet sama sekali. Ia hanya ingin melarikan diri saja, pertama karena ia tak punya kenalan satu pun di sini untuk di ajak bicara. Kedua, Tealia ingat ayahnya mengatakan untuk menemuinya di acara ini.

"Aku harus menelpon Ayah" gumamnya mulai melangkah keluar dari ruangan acara. Ia harus segera menemui ayahnya kalau tidak, ayahnya pasti akan sangat marah.

Mengeluarkan hpnya dari dompet kecil yang ia bawa, Tealia berhenti tepat di lorong hotel. Bukan karena panggilannya sudah tersambung tapi karena suara seseorang yang ia dengar dari pintu di sampingnya.

"Tunjukkan kalau kau berguna, jangan membuatku menyesal sudah mengakuimu. Jika kau hanya sampah tanpa ada kegunaan, aku akan membuangmu kembali ke tempat asalmu!"

Deg

Suara marah yang rendah itu membuat Tealia berhenti. Matanya melotot karena kaget, ia mengenali suara ini.

"Dean Zarren" bisik Tealia dengan mata linglung. la yakin itu suara papa Archilleo, tapi kenapa ia terdengar marah, dan apa maksud perkataannya?

Karena rasa penasaran yang tinggi, Tealia dengan cepat menoleh, mencoba mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka. Setelahnya lagi-lagi ia terkejut, mata cokelat Tealia menemukan seorang pria muda berlutut dengan kepala menunduk dan tangan yang terkepal erat seakan memohon.

Wedding HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang