.
.
.Matahari menyapa melalui sinar hangatnya dengan awan tipis yang bergerak perlahan.
Langkah kaki sibuk pekerja kantoran terdengar bersamaan dengan suara kendaraan berlalu lalang. Begitu juga dengan loby Zarren Group, semua karyawan mulai berdatangan mengejar absen pagi. Salah satunya Tealia, melangkah dengan langkah malas dan bibirnya yang sesekali menghela napas.
Berjalan ke tempat lift berada, yang sudah dipenuhi karyawan Zarren. Tatapan penuh rasa hormat langsung menyapa Tealia. 'Yah ini hasil dari kerja kerasku selama ini' pikirnya membalas dengan senyum terpaksa. Memilih menunduk, Tealia teringat kembali dengan pertengkarannya dengan Archilleo kemarin malam. 'Aku masih harus menelpon Ayah, saat jam istirahat aku akan menelponnya' pikirnya.
Setelahnya suara ribut terdengar di sekitarnya, Tealia mengangkat pandangannya dan menemukan sumber keributan itu, Archilleo yang berdiri di depan lift khusus direktur. 'Aku tidak ingin bertemu Archileo!' Tealia langsung menoleh kembali tanpa menyapa atasannya itu. Sebenarnya Tealia masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar, Archilleo tidak membencinya tapi memberikan neraka setahun penuh untuknya!
'Hah orang gila mana yang akan percaya!' batin Tealia berteriak. Archilleo dengan mudahnya mengatakan itu tanpa tau bagaimana sulitnya hidupnya di mansion Zarren. Tealia dengan jujur mengatakan ia justru makin membenci pria itu lebih dari sebelumnya. Tapi Tealia ingat ada misi yang harus ia lakukan, jadi hanya sebentar saja Tealia membutuhkan waktu untuk mengorganisir pikirannya. Memilah mana perkataan yang harus ia percaya dan mana yang tidak. Untuk itu Tealia bertekad menghindari Archilleo hari ini.
Tapi disaat ia mati-matian bersembunyi diantara tubuh karyawan, suara rendah Archilleo terdengar. "Tealia, kemari" ucapnya santai yang membuat semua orang yang sedang menunggu lift karyawan bersama Tealia langsung menjauhinya, membuat Tealia berdiri sendirian tak bisa bersembunyi lagi.
Begitu melihat pandangan meminta gosip baru dari para karyawan lain, Tealia langsung terbebani. Tealia tidak ingin menuruti Archilleo, tapi juga tak bisa menghindar jika keadaannya seperti ini. Tapi bersyukurnya, tepat saat itu pintu lift karyawan terbuka, mengubah wajah Tealia menjadi lega. "Saya akan naik dahulu direktur" ucapnya dengan secepat kilat masuk ke dalam lift membuat sekitar kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Hell
Romance"Sepertinya belum sebulan sejak pemutusan pertunangan Tuan muda Zarren, tapi dia dengan cepat melangsungkan pernikahan" "Apa benar kalau pengantin wanitanya hamil?" "Pengantin wanita punya aura lemah lembut, sedangkan mantan tunangannya terkesan kua...