Ch 4 : Untuk Dipermalukan Begini?

7.7K 395 47
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Langit malam masih sangat cantik seperti terakhir kali Tealia lihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit malam masih sangat cantik seperti terakhir kali Tealia lihat. Penuh bintang dengan bulan sabit yang cantik. Tapi sayangnya, saat di lihat dari jendela mobil Archilleo, langit cantik itu justru terlihat sangat jelek, gelap dan menyesakkan.

Mobil Rolls Royce hitam melaju dengan ringan di jalanan kota menuju gedung tempat acara amal tahunan Zarren Group diadakan. Di luar suara bising kendaraan, di dalam mobil itu justru terasa sangat sunyi.

Dengan gaun merah panjang berpotongan rendah yang memperlihatkan bahu putihnya, Tealia duduk tak nyaman.

"Kemana perhiasaanmu?" tanya tiba-tiba Archilleo memecah kesunyian.

Menoleh dari jendela, Tealia dengan malas menatap Archilleo. Melihat bahwa pria itu melirik pada lehernya dan berubah turun ke tangannya. Tealia juga ikut menunduk.

Malam ini, Tealia tak memakai banyak perhiasan. Ia hanya memakai kalung kecil yang tak glamor, tanpa gelang dan juga cincin. Bahkan cincin pernikahan pun tidak, tanyakan penyebabnya kepada pria yang duduk tenang disebelah Tealia.

"Kau terlihat seperti punya suami pelit" ucap Archilleo setelah lama memperhatikan.

Bagaimana bisa istri dari Archilleo Zarren tidak memakai perhiasan mahal satu pun?. Bahkan terlihat sangat sederhana kecuali gaun merahnya. Jika orang lain melihat, mereka pasti akan langsung berpikir Tealia dikucilkan dalam keluarga Zarren hingga tidak mendapatkan dukungan keuangan dari suaminya.

"Bagus jika orang lain berpikir demikian" jawab ketus Tealia kembali menoleh ke luar jendela, sepenuhnya mengabaikan Archilleo.

Mata Archilleo melebar sedikit saat merasakan ketajaman dalam kalimat Tealia.

Tapi bukannya marah, ia malah memicingkan matanya, "Jadi kau ingin merusak reputasiku dengan berdandan seperti ini?"

Mendengar itu Tealia langsung menoleh, menatap tepat pada mata hitam Archilleo dengan alis naik seolah keberatan. "Merusak? Reputasi baik mana yang kau punya?" Tanyanya dengan nada mengejek.

'Semua orang juga tau kalau kau punya reputasi yang buruk' lanjut Tealia melalui matanya.

Sejenak, Archilleo kehilangan kata-kata.

Wedding HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang