Ch 36 : Aku Tidak Bisa Memelukmu Sepanjang Waktu

7.8K 519 65
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Restoran jepang itu memiliki halaman yang lebar dengan teras yang luas.

Mendengar nama Tealia di sebut, keempat orang yang berada di depan restoran itu menoleh ke arah suara, tapi setelahnya Tealia membeku. Dia sangat kenal wanita ini, wanita yang mengenakan dress pendek merek mewah, perhiasaan yang berkilau dan make up yang tebal itu Naura Berdine, saudara tiri Tealia.

Sejenak Tealia terdiam tak tau harus membalas apa, untungnya perhatian Naura dengan mudah berubah tertuju pada Archilleo. Berjalan anggun  mendekati posisi Archilleo berada, Naura tersenyum dengan wajah lembutnya. "Halo kakak ipar, kebetulan sekali kita bertemu di sini" sapanya lembut.

Dengan wajah yang memiliki kesan lembut di tambah senyum yang sangat halus, sebenarnya siapapun yang melihatnya bisa dengan mudah jatuh hati. Bahkan saat pertama kali bertemu, Tealia juga sempat tertipu.

Melihat Archilleo hanya diam tanpa menjawab dan hanya menatap lurus padanya, Naura dengan malu menoleh pada Tealia, dan dengan sikap akrabnya ia langsung memeluk lengan Tealia. "Kakak, kenapa kau tidak pernah menghubungiku?" tanyanya cemberut dengan nada manja pada Tealia, memberikan efek merinding pada tubuh wanita itu.

Di saat Tealia ingin menarik lengannya, Naura langsung berbisik, "Kita harus terlihat seperti saudara kandung yang akrab bukan?" Peringatnya membuat Tealia tak jadi bergerak.

Lalu dengan senyum manisnya. "Padahal sebelum menikah kau selalu bermain denganku, tapi kenapa setelah menikah kakak jadi berubah? Apa karena sudah menjadi bagian keluarga Zarren, kakak merasa keluarga Berdine tak sebanding lagi, jadi tidak mau berhubungan dengan kami?" ucapnya penuh arti. Tealia menghembuskan napasnya, "Tidak seperti itu, aku hanya sedang sibuk bekangan ini"

Mendengar itu, Naura makin mendesah, "Sibuk? Oh aku dengar kakak sudah bekerja di perusahaan Zarren ya. Syukurlah padahal dulu kakak hanya tau bermalas-malasan di rumah setelah berbelanja menghabiskan uang Ayah" ucap Naura lagi dengan terkikik seolah itu lucu membuat kerutan muncul di dahi Tealia. Tealia menoleh pada Naura dengan tatapan tak percaya. 'Omong kosong apa yang wanita ini bicarakan sekarang?'

Setelah itu Naura menatap penuh penyesalan pada Archilleo, "Kakak ipar, aku harap kau memaklumi kelakuan kakakku. Orang tuaku terlalu memanjakannya hingga kadang kakak suka bertindak seenaknya. Bahkan dulu saat aku sudah mulai bekerja di perusahaan, kakak malah memilih bermain-main saja"

Tuduhan itu sekali lagi membuat Tealia menghela napas, "Naura..." belum selesai perkataannya, Naura memeluk lengannya makin erat, mengirimkan sinyal untuk tetap diam. "Kakak, ibu sering menanyaimu, pulanglah saat kau ada waktu, atau setidaknya hubungi ibu walau hanya sebentar. Dia selalu menunggu telpon darimu" tambah Naura yang makin menbuat Tealia terdengar seperti anak durhaka.

"Atau kakak bawalah kakak ipar ke rumah, kapan lagi kita berkumpul sekeluarga, atau mungkin kakak ipar terlalu sibuk jadi tidak bisa datang bersama kakak?" Ejek Naura karena tau pernikahan mereka hanya bisnis semata.

Wedding HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang