Ch 31 : Aku Menyentuhnya Tiap Saat

8.4K 537 68
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Suasana pesta berlangsung seperti biasa, suara bincang terdengar dari setiap sudut.

Tapi di salah satu sekumpulan itu. Archilleo tampak menunduk menatap gelas winenya yang berwarna merah. Melamun sejenak, warna merah yang terkenal menggoda itu langsung mengingatkannya pada Tealia.

Bagaimana Tealia dengan lancarnya berakting serta tanpa pikir panjang berbohong demi mempermalukan Evangelina membuat kekehan kecil keluar dari mulut Archilleo. Tampaknya pria itu sudah bersusah payah menahannya sedari tadi, hingga kini saat Tealia selesai dalam aktingnya Archilleo mau tak mau terkekeh pelan saat kejadian tadi tiba-tiba terlintas di pikirannya.

"Oh, apa yang begitu lucu? Kenapa kau terus tertawa sejak tadi?" salah satu tamu tak bisa menahan rasa ingin taunya.

Mendengar itu, Archilleo menahan senyumnya. "Hanya saja wine ini terasa begitu manis" ucapnya tenang dengan mata terus menatap wine di tangannya.

"Oh benarkah? aku pikir rasanya biasa saja" ucapnya yang langsung mencicipi kembali wine di gelasnya.

"Wah sepertinya kau suka yang manis-manis" ucap yang lain dengan sengaja menggoda.

Mendengar kata manis itu, Archilleo dengan refleks menoleh, menatap ke tempat terakhir Tealia berada. Setelahnya ia mengernyitkan alisnya, 'Kemana Tealia?'

Sedangkan di dalam toilet yang di isi dua orang beda kelamin itu, kini dipenuhi bau alkohol yang menyengat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedangkan di dalam toilet yang di isi dua orang beda kelamin itu, kini dipenuhi bau alkohol yang menyengat. Menutupi hidungnya dengan lengannya, Tealia merapat ke wastafel. "Maaf, tapi anda salah masuk toilet. Ini toilet wanita, bisa anda keluar sekarang?" Ucap Tealia berusaha bicara baik-baik agar tak memancing perkara.

Tapi pria yang mabuk dengan langkah yang oleng itu justru tersenyum kian lebar. "Ya, ya, wanita cantik memang harus menjadi milikku" ucapnya tak jelas.

Tealia berubah makin panik, ia sekarang sadar kalau pria ini pria gila yang tak bisa diajak bicara. 'Aku harus keluar dari tempat ini' pikir Tealia yang kemudian berjalan merapat ke dinding berusaha menghindari pria itu, tapi tiba-tiba tangan kasar pria itu dengan cepat menyetuh lengannya.

Wedding HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang