Ch 30 : Sebagai Istri Archilleo

7K 386 62
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Meja yang semula berisik berubah hening mencekam seolah batu besar di jatuhkan di atas meja.

Tealia menatap kesal ke arah Evangelina, Tealia kira Evangelina itu wanita yang sedikit pintar tapi sepertinya tidak sama sekali.

Orang gila mana yang akan mengatakan hal memalukan seperti itu di depan umum begini? Hanya dengan perkara lipstick ini, semua orang bisa berpikiran yang tidak-tidak. Semua tamu disini sudah dewasa dan paham akan makna tersirat dalam perkataan Evangelina itu.

Sepertinya Tealia paham kenapa Adara sampai sekarang masih belum sanggup keluar dari mansion. Bayangkan jika ada seseorang yang akan membahas anak suamimu dengan wanita lain di depanmu, akan seberapa malunya itu? Seperti itu jugalah posisi Tealia saat ini, ada scorang wanita yang dengan berani mengaku berselingkuh dengan suamimu sendiri. Bukannya itu seperti menginjak-nginjak harga dirinya sebagai wanita?

Tapi bedanya, jika Adara pasti akan merasa terhina dan sakit hati tapi Tealia justru merasa marah dan kasihan. Ia marah karena rencananya di rusak oleh Evangelina dan ia kasihan pada wanita yang sempat ia pikir sempurna ini ternyata bodoh dan tak tau malu.

Di tengah tatapan penasaran dan minta penjelasan dari setiap orang. Tealia memejamkan matanya sejenak, sebelum akhirnya mulai berakting kembali. 'Jika dia sangat ingin dipermalukan sebagai selingkuhan, baiklah aku dengan senang hati mengabulkan'

Menampilkan raut kagetnya, Tealia menatap terkejut pada Evangelina, "Apa? kapan lipstickmu tertinggal di apartemen Archilleo?" tanyanya dengan wajah luar biasa polos.

Dengan itu Evangelina tersenyum angkuh. "Kami sering bertemu, jadi aku lupa itu kapan" jawabnya santai tapi membuat pikiran para tamu yang lain mulai berkelana kemana-mana.

Tealia langsung merubah wajahnya menjadi menyedihkan. "Benarkah? Tapi untuk apa kalian bertemu di apartemen?" tanyanya lagi dengan ekspresi tak mengerti tapi matanya berkilat menantang.

'Evangelina, sekarang aku menantangmu! apa kau berani mengatakan dengan mulutmu sendiri kalau kalian melakukan yang tidak-tidak disana?'

Evangelina yang di tanya langsung gelagapan. Tak ia kira Tealia akan bertanya langsung soal itu. Evangelina terjebak, jika ia mengatakan mereka hanya mengobrol saja, maka tujuannya untuk memprovokasi Tealia akan selesai. Maka Evangelina memilih diam, dengan senyum penuh makna membiarkan pikiran liar para tamu saja yang menjawabnya.

Memahami niat itu, Tealia kembali mamasang wajah sendunya. "Evangelina, maaf aku mengatakan ini tapi statusmu itu belum menikah, aku sarankan agar kau tidak mendatangi apartemen pria yang sudah beristri. Itu akan buruk untuk citra pianis nasionalmu itu" saran Tealia mengiring opini.

Begitu mendengar kalimat itu, Evangelina melebarkan matanya tersinggung.

"Oh, Evangelina berapa umurmu sekarang? Tentu tidak melewati umur yang bagus untuk menikah bukan?" tanyanya terang-terangan mengatakan kalau Evangelina sudah jadi perawan tua. Lalu berbalik menatap Archilleo, "Archilleo, apa kau punya teman pria yang kira-kira cocok dengan Evangelina? Aku merasa kasihan karena dia selalu datang sendiri ke pesta, mungkin kamu bisa mencarikan jodoh untuknya" ucapnya sangat lembut menatap Archilleo penuh harap yang membuat tersentak beberapa orang.

Wedding HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang