Ch 28 : Archilleo Tidak Bisa Menahan Diri

10K 420 25
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Evangelina yang memegang hp di ujung sana membeku tanpa sadar, tangannya yang memegang hp bergetar karena terkejut. Tapi semburat merah muncul tanpa di tahan, apa sekarang Archilleo berniat serius dengannya?

Sedangkan di ruangan Direktur Utama Zarren Group. Tealia menahan napas karena napas hangat yang menerpa kulitnya, belum lagi suara menggoda itu membuatnya malu.

Menarik kepalanya menjauh dari Archilleo, Tealia melirik ponsel di atas meja, panggilan itu masih berlangsung. Itu tandanya Evangelina masih bisa mendengar semuanya. Tealia langsung masuk dalam mode istri manis yang mesra.

Memainkan jemarinya yang berada di leher Archilleo, Tealia mengusap-ngusap pelan hingga ke bahu, "Archilleo~, sebentar lagi hampir jam makan siang, bagaimana kalau kita makan di luar?" ajaknya lembut dengan senyum manis yang membuat sudut bibir Archilleo berkedut.

Setelah mengatakan itu Tealia tak bisa tak melirik lagi pada layar ponsel, 'Seperti apa ekspresi Evangelina sekarang?' Tanyanya tersenyum senang.

Menarik dagu Tealia agar kembali menatap ke arahnya, "Seperti katamu itu hampir, masih ada waktu untuk bermain denganmu"

'Bermain denganku?' Urat kesal Tealia hampir muncul tapi ia masih ingat panggilannya masih tersambung, Tealia dengan bersusah payah mempertahankan suara lembutnya.

"Oh aku ingat kau masih harus memeriksa dokumen tadi bukan? Bermain saja dengan kertas itu untuk sekarang ya~" bujuknya lembut dengan tangan yang turun membelai dasi Archilleo, 'Apa aku cekik saja orang ini ya?'

Melihat Tealia yang menunduk, menghindari pandangannya, Archilleo menyentuh dagu itu menariknya ke atas. "Bermain denganmu lebih menyenangkan. Kertas itu terlalu lurus, tipis, dan membosankan" bisiknya bersamaan dengan tangan yang tadinya di pinggang merambat turun ke pantat Tealia, "Sedangkan kau berlekuk" ucapnya meremas pantat itu yang membuat tubuh itu tersentak. "Padat tapi lembut" ucapnya lagi dengan tangan yang merayapi pinggang hingga berhenti tepat di atas payudara Tealia. "Dan tentunya menggoda" bisiknya dengan tangan yang membelai sepanjang dagu Tealia.

Mata Tealia melebar dengan tubuh tersentak setiap kali telapak tangan besar itu berpindah. Menekan nada suaranya agar tak terdengar marah, "Tapi...ini kantor Archilleo" peringatnya.

Yang di balas senyum miring oleh Archilleo dan setelahnya tubuh ringan berlekuk itu di angkat ke atas meja, pantat Tealia langsung menduduki dokumen yang ia bawa tadi. "Kalau begitu aku dengan senang hati merubah meja kerja ini sebagai tempat membuat anak pertama kita" bisiknya tak main-main dengan tangan yang membuka paksa kedua kaki Tealia.

Karena ketatnya rok span yang di pakai Tealia, Archilleo kesulitan merapatkan tubuh mereka. Tapi itu tak masalah, karena telapak tangan Archilleo segera menyelinap ke bawah rok span itu, menariknya dari lutut hingga naik ke tengah paha Tealia.

Wedding HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang