Ch 5 : Mengotori Martabat Keluarga Terhormat Archilleo

2.1K 182 44
                                    

Rasa malu dan resah mulai menghantui Tealia.

Kenapa kedua orang itu mempermalukannya separah ini? Apa mereka tidak bisa bermesraan di tempat lain selain di depan umum begini?
Sebenarnya harus sampai kapan dia bersabar?

Seketika dada Tealia penuh dengan rasa lelah dan letih. Sudah satu tahun, ia diam melihat kelakuan kedua orang itu. Ia selalu memilih mengurung diri di dalam mansion, saat dunia luar terang-terangan mengejeknya karena perselingkuhan mereka berdua.

Jadi sampai kapan lagi ia harus hidup seperti ini? Sampai kapan ia harus melanjutkan pernikahan neraka ini?

Mata Tealia berubah merah saat menatap dua orang di depan sana. Dan entah dorongan dari mana, Tealia mengambil langkah ke depan.

Setiap langkah yang ia ambil, membuat bisikan penasaran tentang apa yang akan ia lakukan terdengar mengisi ruangan.

Hingga jarak yang jauh itu terkikis, Tealia dengan cepat meraih rambut pirang Evangelina. Seruan kaget pun memekik di ruangan, dan....plak

Suara hantaman berdenging di telinganya, dan tubuhnya yang semula kokoh pun bergoyang sedikit.

"Maaf, apa anda baik-baik saja?"

Kemudian suara seseorang yang baru saja menyenggol Tealia dengan terburu-buru meminta maaf.

Dan sekejap itu pula, Tealia sadar dari bayangan pikirannya, ternyata ia baru saja berhalusinasi.

Mengerjap beberapa kali untuk menarik kesadarannya kembali. 'Bagaimana bisa ia membayangkan hal itu?' Tanya nya pada diri sendiri.

"Nyonya, apa anda baik-baik saja?" Ulang seseorang itu resah karena melihat wajah pucat Tealia.

Menarik napas sekali lagi, Tealia dengan terbata mengangguk. "Saya baik-baik saja" balasnya yang kemudian baru menyadari bahwa semua mata di ruangan itu tertuju padanya.

Merasakan tajamnya pandangan dari arah depannya, Tealia dengan refleks mengangkat kepalanya. Dan...mata mereka bertemu, Archilleo dan Evangelina tepat menatap padanya.

Melihat kerutan di alis Archilleo, Tealia sepenuhnya sadar. Ternyata tadi hanya bayangan rasa lelahnya saja.

Meremas telapak tangannya dengan mata tak berpaling dari Archilleo. Apa bisa ia melakukan hal itu? Menampar selingkuhan Archilleo? Atau menampar pria angkuh ini?

Sayangnya hanya butuh beberapa detik untuk Tealia mendapatkan jawabannya. Ia tak bisa, sangat jelas bahwa ia tak bisa. Menerima kenyataan buruk itu, Tealia langsung berbalik pergi dengan tangan terkepal.

 Menerima kenyataan buruk itu, Tealia langsung berbalik pergi dengan tangan terkepal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah satu jam menghilang, Tealia kembali masuk ke dalam ruangan. Acara amal yang sudah berlangsung sejak setengah jam tadi membuat Tealia dengan tenang mencari kursi tanpa di perhatikan tamu lain.

Tanpa suara, Tealia duduk di kursi di sebelah Archilleo. Pria yang dengan malas menatap ke arah depan itu seketika melirik ke samping.

Melirik pada sosok Tealia yang duduk tegak, dengan ekspresi datar. Sebenarnya Tealia sudah sangat cantik, bahkan di hari pernikahan mereka wajah Tealia sudah mengundang rasa iri para wanita. Jadi Archilleo tak terlalu kaget saat melihat wanita di sebelahnya makin cantik
dengan perhiasan mahal yang ia kirim.

Wedding HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang