.
.
.Dengan aduan Tealia yang tiba-tiba, dapur menjadi hening seketika.
Melepaskan pelukan Archilleo, menghadap lurus pada Bunga yang terkejut, Tealia bicara, "Tante yang menyuruhku, kenapa sekarang malah pura-pura tidak tau?" Tanyanya membuat Bunga panik di tempat.
Di terjang rasa panik, Bunga dengan gelagapan membela diri pada Archilleo. "Archilleo, tante hanya meminta Tealia untuk membantu mengupas buah untuk keponakannya, itu bukan tindakan kriminal lalu dimana salahnya? Untuk pecahan piring itu biarkan pelayan yang membersihkannya. Sebaiknya kau bawa Tealia istirahat saja" Bunga dengan cepat berusaha menyelesaikan masalah.
Ia tak mau masalah ini di bahas lagi, Bunga dengan cepat membentak pelayan di sana. "Hei, kenapa kalian masih diam? Cepat bersihkan itu!" perintahnya pada pelayan yang tadinya ingin membantu.
Pelayan yang di pelototi Bunga dengan cepat bergerak, tapi sebelum itu Archilleo menghentikan. "Diam di tempat kalian" perintah Archilleo tak ramah segera membuat semua orang diam tak bergerak. Beralih menatap Diana yang bersembunyi di belakang Bunga, "Diana, kau yang akan membersihkan piring itu sekarang. Jangan ada yang membantunya" begitu perintah itu turun, semua orang tak berani melawan, bahkan Diana sampai bergetar ketakutan.
Bunga yang merasakan tangan Diana bergetar memegang bajunya, dengan cepat menolak, "Ya ampun Archilleo keponakanmu bisa terluka. Biarkan pelayan saja yang membersihkannya" ucapnya tak setuju.
Tapi Archilleo menaikkan alisnya tak ramah, "Kalau begitu kenapa tante tidak membantu saja? Kerjakan berdua" balasnya membuat Bunga tersentak sekali lagi karena di perintah terang-terangan di depan orang banyak.
"Archilleo, tenang dulu..." Bunga masih berusaha membujuk.
Melihat bahwa Diana tak bergerak juga, Archilleo menghela napas jengkel. "Stop semua keuangan untuk Diana kedepannya, termasuk semua fasilitas yang menggunakan uang Zarren jika dia tidak mau membersihkan piring ini dan meminta maaf kepada Tealia" ancam Archilleo yang untuk pertama kalinya Bunga tak sanggup membantah lagi, ia tau Archilleo punya kuasa untuk melakukan itu.
Diana yang berada di ujung kemiskinan langsung keluar, menundukkan kepalanya, "Aku minta maaf tante" serunya tiba-tiba dengan suara bergetar membuat Tealia kaget. 'Astaga ternyata uang benar-benar bekerja' pikir Tealia kaget.
'Karena sudah berada di situasi ini, ya sudahlah nikmati saja' pikir Tealia.
"Apa kesalahanmu memangnya?" tanya Tealia sengaja membuat tangan Diana bergetar kesal bahkan Bunga juga ikut geram. Hanya Archilleo yang tampaknya menikmati dengan sudut bibir yang perlahan naik.
Mengepalkan tangannya, Diana terpaksa mengikuti permainan Tealia. "Aku salah karena sudah meminta tante mengupaskan apel dan menjatuhkan piring" ucapnya tertekan.
Tapi ternyata Tealia belum puas. "Kau harus mencium tangan orang yang lebih tua saat meminta maaf dan berjanjilah tidak akan mengulanginya ke depannya" ucapnya mengulurkan tangannya dengan senyum mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Hell
Romance"Sepertinya belum sebulan sejak pemutusan pertunangan Tuan muda Zarren, tapi dia dengan cepat melangsungkan pernikahan" "Apa benar kalau pengantin wanitanya hamil?" "Pengantin wanita punya aura lemah lembut, sedangkan mantan tunangannya terkesan kua...