Ch 19 : Dia Memilihmu Atau Aku

4.3K 328 52
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Meja kerja Tealia berada di ruangan sekretaris, meja kerja tanpa ruangan terpisah itu hanya di pisah oleh sekat dengan meja sekretaris yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meja kerja Tealia berada di ruangan sekretaris, meja kerja tanpa ruangan terpisah itu hanya di pisah oleh sekat dengan meja sekretaris yang lain. Jadi perdebatan antara Tealia dan Evangelina langsung menjadi tontonan gratis oleh sekretaris yang lain.

Evangelina yang diliputi amarah tentu saja tidak sempat memikirkan keadaan sekitar. Perhatian dan fokusnya hanya tertuju pada Tealia seorang.

Wanita yang habis menangis itu bahkan tak terlihat sembab lagi tapi berubah melotot pada Tealia.

"Aku tanya sekali lagi, apa yang kalian berdua lakukan?!" tanya Evangelina sekali lagi menggeram dengan nada memaksa meminta jawaban.

Tealia yang lagi-lagi mendengar pertanyaan yang sama langsung memejamkan matanya. "Sudah kubilang..."

"Dasar pembohong!!" teriak Evangelina memotong yang sukses membuat Tealia terdiam.

Suasana pun berubah tegang dan hening. Aura kemarahan yang memancar dari Evangelina membuat tak ada satu pun yang berani angkat bicara. Terlebih Evangelina sangat sering datang ke gedung Zarren, jadi tak ada yang berani menegur sikap tak sopan Evangelina.

Melihat Tealia yang diam, Evangelina mengambil langkah selangkah lebih dekat pada Tealia. Menguarkan aura marah seperti baru saja mendapati wanita lain menggoda suaminya.

"Dengan pakaianmu yang kusut dan wajah tak tau malu mu itu yang merah seperti penggoda. Kau pikir aku akan percaya jika kau tidak melakukan sesuatu pada Archilleo?" tanyanya menunjuk langsung ke wajah Tealia.

Dengan tuduhan itu suara terkesiap terdengar dari sekitar. Para sekretaris yang lain tampak kaget dan juga menutup mulut. Sedangkan Tealia langsung menoleh menarik kesabaran. 'Kenapa malah aku yang jadi penggoda?. Apa Evangelina tidak punya cermin di rumah?' Pikirnya.

Melihat Tealia tampak cuek, Evangelina justru makin marah. "Apa kau kira dengan menjadi murahan, menggoda Archilleo dengan trik jalangmu itu, kau bisa merebut hatinya?. Bermimpi saja!, Archilleo itu terpaksa menikah denganmu!!" tudingnya membuat Tealia mengepalkan tangan beralih menatap tajam Evangelina.

Wedding HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang