Chapter 25 - Dukelings

108 25 17
                                    

Saya hampir tidak pernah memberi peringatan di awal chapter, tapi beberapa scene bisa jadi triggering untuk beberapa orang. Tolong diproses dengan bijaksana, readers yang budiman.

Warning! Suicide, child abuse, attempt of murder, infidelity.

Duke Austin memiliki dua orang putra; Liam dan Ethan.

Semua orang di dukedom tahu bahwa sang duke tidak mencintai istrinya, Julia, yang dinikahkan dengannya demi kepentingan politik. Kendati demikian, duke menghargai istrinya dan memperlakukannya dengan ramah. Rumah tangga keluarga duke berjalan dengan damai sampai suatu hari sang duke jatuh cinta pada seorang gadis jelata bernama Colline.

Duke menemukan percikan api dalam hidupnya yang membosankan ketika dia bersama wanita itu. Hubungan mereka terjalin kuat meskipun saat itu duke telah memiliki seorang istri. Hanya beberapa bulan setelah mereka bertemu, Colline mengandung anak pertama duke.

Colline hamil bahkan sebelum duke pernah menyentuh istrinya sendiri.

Duke yang sangat bahagia atas kehamilan Colline memutuskan untuk membawa wanita itu tinggal bersamanya di kediaman. Tidak lama setelah Liam lahir, Colline diangkat menjadi selir.

Julia yang cemburu memohon pada sang duke untuk memberikannya keturunan juga. Duke mengabulkan permintaan itu semata-mata untuk menjaga martabatnya dan karena belas kasihnya yang sedikit pada Julia.

Kira-kira dua tahun setelah Liam belajar berjalan, Julia pun melahirkan seorang putra yang ia beri nama Ethan.

Sayangnya, hanya Julia yang bahagia atas kelahiran itu.

Duke mengabaikan Julia dan Ethan. Sepenuhnya menghapus eksistensi mereka sebagai istri dan anak kandungnya.

Duke merasa dirinya telah memiliki keluarga yang sejati bersama Colline dan dia tidak membutuhkan keluarga yang lain. Ditambah lagi, duke tidak begitu menyukai penampilan putra keduanya yang lahir dengan rambut perak alami dan iris mata berbeda warna.

Mata kanan Ethan berwarna biru, sedangkan mata kirinya berwarna abu-abu.

Dokter mengatakan bahwa Ethan terlahir dengan sedikit perbedaan. Namun, sang duke menyebut keadaan yang dialami oleh anak keduanya sebagai 'abnormal' dan 'kecacatan'. Seorang anak yang lahir dari hubungan tanpa cinta dan dilahirkan untuk tidak menerimanya pula.

Sebab itu, Ethan tumbuh dengan melihat punggung ayahnya yang tak mau menatapnya dan ibunya yang selalu tenggelam dalam air mata sehingga tak pernah sempat untuk merawat putra kandungnya sendiri. Ethan bahkan tidak tahu apakah ibunya pernah sekali saja menggendongnya sejak ia lahir.

Ethan secara alami mengasingkan dirinya dari orang-orang. Setiap kali dia datang ke sebuah pesta atau jamuan, Ethan akan memilih untuk menyembunyikan diri atau menjauh ke tempat sepi.

Ethan enggan mendengar pertanyaan; "Liam itu siapa?" atau melihat tatapan kasihan orang-orang kepadanya. Dia tidak ingin menyebutkan bahwa rumahnya ditinggali oleh dua keluarga. Itu pun kalau miliknya juga bisa dianggap sebagai 'keluarga'.

"Apa ini?" tanya Ethan ketika dua orang pembantu membawakannya sepotong pie yang tak pernah ia minta. 

Pie tebal berisi apel itu terlihat renyah dengan taburan kacang-kacangan di atasnya.

"Nyonya menyuruh kami untuk mengantarkannya pada Anda sebagai hadiah karena Anda telah meraih nilai sempurna di pelajaran filsafat politik pagi ini."

"Ibunda? Aku belum memberitahunya apa-apa dan dia juga tidak ada di kediaman sejak kemarin."

"Oh, bukan Nyonya Julia, melainkan Nyonya Colline yang memintanya."

Ethan langsung melempar piring pie itu ke dinding, lalu menampar pipi pembantu yang berdiri di sampingnya. "Siapa yang kau panggil 'Nyonya', hah?! Satu-satunya nyonya di rumah ini adalah Duchess Julia, ibuku, bukan jalang itu!"

THE CRIMSON SAGA | TXT ft. ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang