Chapter 10 - Create A Commotion

208 38 24
                                    

Konferensi Besar yang diadakan setiap akhir musim semi itu melibatkan seluruh bangsawan dan pemimpin wilayah di Kerajaan Tearvale. 

Pertemuan tersebut dilaksanakan untuk membahas kepentingan-kepentingan negara, keluhan maupun laporan dari setiap wilayah, serta sarana untuk bersosialisasi antar bangsawan. Biasanya pertemuan ini diadakan selama satu minggu dengan sebuah jamuan besar pada malam terakhir.

Dua hari sebelum konferensi, Biba berangkat dari kediaman duke menuju Weinross, lalu mengganti kereta sebelum memasuki gerbang kota secara sembunyi-sembunyi. Meskipun Weinross merupakan kota kekuasaan Count Campbell, mereka tetap harus waspada seandainya ada penyusup atau tentara kerajaan yang mengawasi di sana.

Sesampainya di gerbang istana, mereka diperiksa. Count Campbell mengenalkan Biba sebagai ajudan pengganti dan beralasan bahwa ajudannya yang biasanya sedang sakit cacar. 

Count Campbell yang ramah dan memiliki reputasi baik mungkin menurunkan kewaspadaan para penjaga sehingga mereka mempersilahkannya masuk tanpa lebih banyak bertanya. Biba juga sedang beruntung hari itu karena penjaga yang bertugas tidak mengenalinya yang pernah bekerja di istal istana.

Biba membaur bersama rombongan count beserta bangsawan-bangsawan lain di aula. Para kepala keluarga yang rata-rata sudah paruh baya itu memakai jubah atau pakaian longgar dan tebal sehingga mudah saja bagi Biba yang kurus untuk menyembunyikan diri.

"Mengapa saya tidak melihat Ethan?" tanya Biba pada Count Campbell.

Sejak kedatangan mereka di istana, Biba sama sekali tidak melihat jejak dari Ethan maupun perwakilan Duke Austin. Bukankah seharusnya Austin juga berdiri di antara mereka? Apakah dia tidak hadir?

Count Campbell hanya memberi Biba jawaban singkat, "Hari ini duke muda akan berdiri di sisi lain."

Biba memberikan count ekspresi bertanya. Akan tetapi, suara penjaga yang mengumumkan kedatangan putra mahkota mengalihkan perhatiannya dan membuatnya lupa seketika.

Ascelo berjalan memasuki aula dengan Komandan Manson mendampingi di sisi kanannya. Dia memakai pakaian berwarna putih dengan bordiran emas pada beberapa garis bajunya.

Di antara orang-orang yang mengenakan warna-warna gelap seperti hitam dan cokelat, putra mahkota tampak bersinar. Rambutnya cerah dan bajunya bersih. Keberadaannya dalam ruangan itu selayaknya sinar matahari yang muncul dari sela-sela awan mendung di langit.

Biba sedikit enggan mengakuinya, tapi Ascelo memang selalu tampak menakjubkan.

Count Campbell yang terkenal sebagai bangsawan netral—tidak memihak putra mahkota maupun pangeran lain—tidak pernah menarik perhatian Ascelo sebelumnya. Namun, hari itu Ascelo melangkahkan kakinya lebar-lebar menuju rombongan Count Campbell.

Biba mundur, menyembunyikan dirinya di antara pengikut yang lain dengan jantung berdebar. Putra mahkota sudah pernah melihat wajahnya, Biba tidak boleh ketahuan di sini.

"Lama tidak berjumpa, Yang Mulia."

Jantung Biba serasa mau meledak saat tiba-tiba Ethan muncul menghadang jalan putra mahkota. Gerakannya halus dan tanpa suara sehingga tidak ada yang menduga bahwa dia akan muncul di sana, menyapa putra mahkota dengan senyuman di wajahnya.

"Duke Muda, bagaimana kabarmu?" sapa balik Ascelo. "Apakah kondisi duke masih belum membaik?"

"Ayah saya masih terlalu lemah untuk bangun dari tempat tidur karena itulah saya yang menggantikannya hari ini." Ethan meletakkan tangannya di dada, lalu membungkuk pada Ascelo. "Terima kasih atas perhatian Anda, Yang Mulia."

"Kau harus lebih memperhatikan ayahmu." Ascelo mendekatkan bibirnya ke telinga Ethan. "Atau mungkin akan lebih baik kalau kau tidak memperhatikannya sama sekali supaya dia bisa segera bangun, bukan begitu?"

THE CRIMSON SAGA | TXT ft. ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang