"Happy Reading"
"Mau sampai kapan kita disini?" Stella mengalihkan perhatian nya kearah Cakra yang kini juga tengah melihat kearahnya, sejenak Stella tertegun melihat pahatan sempurna dihadapannya sorot mata yang tajam, hidung mancung Cakra yang layaknya perosotan, serta rahang tegasnya demi apapun cakra benar-benar sempurna.
Laki-laki yang dulunya hanya bisa ia kagumi dalam diam namun sekarang bahkan dia bisa merasakan bibir Cakra kapanpun dia mau, sungguh fakta yang sulit dipercaya tapi itulah kenyataannya. Laki-laki yang dulunya hanya ada di bayangan Stella kini menjadi miliknya, hanya miliknya.
"Aku tau kalo aku ganteng, tapi kita harus pulang sekarang sayang. Kamu bisa natap wajah ku sepuasmu nanti, karena sekarang mereka juga pasti menghawatirkan kekasih cantik ku ini." Suara Cakra kembali menginterupsi, membuyarkan lamunan Stella bahkan sekarang pipi gadis itu memerah karena terciduk mengagumi Cakra terang terangan.
"M-maaf aku lupa." Hanya kalimat itu yang berhasil meluncur dari bibir Stella, dia merutuki kebodohan nya yang selalu saja lupa waktu ketika bersama Cakra.
Cakra berdiri merapihkan bajunya sejenak sebelum mengangkat tubuh kecil Stella dalam gendongan nya.
"Kamu bisa melihatku sepuasnya kapanpun itu dan lain kali aku tidak akan menganggu kegiatan mu lagi sayang, kagumi aku sepuasmu beacause i'm yours sunshine."
Stella tersentak kaget, sadar kini dirinya dalam gendongan Cakra layaknya koala. Lagi-lagi dirinya selalu terhipnotis oleh perlakuan Cakra sampai ia sendiri tidak sadar apa yang laki-laki itu lakukan padanya.
"Dhega turunin, aku bisa jalan sendiri" ucap Stella sembari mendorong pelan bahu Cakra.
"Lama, jalan kamu lambat ditambah kaki kamu luka gitu. Kamu mau kita sampe sana pagi?"
Cakra mengatakan itu seraya membenarkan posisi Stella di gendongan nya, Stella mengembungkan pipinya lucu
"Aku ga selambat itu tau!!"
Gadis itu benar-benar tidak terima mendengar perkataan Cakra, yang benar saja memangnya dia siput? Tapi sekarang dia tidak lagi berontak, kini Stella menulusupkan kepalanya di leher Cakra menghirup aroma yang memabukkan dari tubuh Cakra.
Cakra hanya bisa tersenyum melihat tingkah menggemaskan kekasihnya, kaki jenjangnya terus melangkah menyusuri hutan untuk kembali ke tempat camping. Malam ini dia cukup menikmati waktunya bersama Stella.
Berbanding terbalik Stella dan Cakra yang tengah berbunga-bunga layaknya pengantin baru, semua orang di tempat perkemahan menunggu dengan cemas karena hingga kini pasangan sejoli itu belum juga menampakkan dirinya.
Tapi meskipun begitu tidak ada dari mereka yang berani beranjak dari sana, mengingat peringatan yang Bima ucapkan sebelumnya. Bahkan semua guru hanya bisa diam menunggu sembari memanjatkan doa berharap mereka berdua kembali dengan selamat, kondisi kepanikan itu terus berlanjut sampai.
"Itu Cakra balik" Teriakan Aaron berhasil menyadarkan mereka, kini mereka memusatkan perhatiannya kearah Cakra yang terlihat menggendong Stella.
Serentak mereka berdiri menyambut kedatangan Cakra bahkan Rachel kini berlari kearah Cakra, gadis itu yang paling tidak bisa tenang dari semua manusia yang ada disini. Disaat semua fokus berdoa untuk keselamatan mereka berdua hanya Rachel yang sibuk mengumpati Cindy dan antek-anteknya dengan berbagai sumpah serapah, bahkan tidak ada satupun binatang yang terlewat dari bibirnya.
"Stella"
Dari kejauhan Cakra melihat Rachel berlari kearahnya sambil meneriakkan nama Stella.
Tapi belum sampai mendekati posisinya, Cakra segera menempelkan telunjuknya di bibir memberi perintah Rachel untuk diam. Karena posisi Stella yang kini tertidur di bahunya,
Rachel yang paham maksud Cakra segera menghentikan langkahnya dan mulai berjalan mendekati posisi Cakra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Behind A Helmet
Teen FictionStella Nova seorang gadis remaja cantik yang berhasil memikat banyak orang, gadis yang baru saja memasuki umur 17 tahun. Namun kini sudah memiliki banyak teman dan fans, yang ternyata diam-diam menyukai captain dari gotreasure. Geng yang terkenal tu...