Bab 20 🔞🔞🔞

3K 27 7
                                    

SELAMAT MEMBACA~




Keesokkan harinya, (name) pergi bekerja seperti biasanya. Saat baru tiba di kantornya, (name) dikejutkan dengan beberapa barang yang datang ke kantornya.

"Dengan nona (name)?" Tanya kurir.

"Iya, betul." Kata (name).

"Semua barang sudah diturunkan, jadi saya minta tanda tangannya di sini sebagai tanda bukti barang sudah lengkap dan diterima." Kata kurir sambil memberikan pulpen dan beberapa kertas.

(Name) mengambilnya dan membaca daftar barang yang ada di dalam banyak kardus yang ada di lobi kantornya.

Dalam daftar barang tersebut ada laptop, komputer, berbagai macam alat-alat gambar terbaru, mesin kopi dan microwive.

Dua barang terakhir sebenarnya tidak (name) butuhkan karena yang lama masih berfungsi dengan sangat baik.

"Pasti satoru. Udah dibilang gak usah." Kata (name) pelan sambil memijat dahinya.

(Name) menandatangani tanda buktinya kemudian setelah itu barulah para kurir yang mengantar dan mengangkat barang ke dalam pergi.

Kemudian (name) memerintahkan karyawannya untuk menangani permasalahan barang-barang tersebut.

(Name) masuk ke ruangannya sambil menelepon satoru tapi tidak diangkat. (Name) menaruh tas dan hpnya di meja kerjanya lalu memulai pekerjaannya.

Waktu berlalu saat (name) bekerja, tiba-tiba pintunya diketuk dan ternyata salah satu karyawannya, akari nitta, masuk setelah (name) mengizinkannya.

"Bos, ini ada kiriman buat bos." Kata nitta.

"Dari siapa?" Tanya (name).

"Gak tau, mungkin dari suami bos." Kata nitta yang menaruh barang tersebut di atas meja (name).

"Megumi? Tumben." Kata (name).

"Oh iya, ini udah jam makan siang. Bos mau ikut makan bareng?" Tanya nitta.

"Gue masih kenyang kalo laper masih ada sandwich sisa tadi pagi. Paling nanti kalo lo udah selesai gue nitip kopi aja ya kayak biasa." Kata (name).

"Oke, bos." Kata nitta.

"Oh iya, lo bawa anak-anak ya makan siang ke restoran sushi. Nih, bawa kartu gue aja." Kata (name) memberikan black cardnya.

"Eh, ada apaan nih traktir anak-anak?" Tanya nitta.

"Gak apa-apa, lagian dua minggu ini pada sibuk sampe lembur. Harusnya sih kemaren-kemaren traktirnya cuman gue lupa." Kata (name).

"Harusnya bos juga ikut." Kata nitta.

"Gak perlu, lo atur aja ya semuanya. Gak usah peduliin mau pesan apa, makan aja yang banyak." Kata (name).

"Ya udah. Kalo bos mau nitip yang lain kasih tau ya." Kata nitta.

"Oke." Kata (name).

"Saya pamit ya, bos." Kata nitta.

Kemudian nitta keluar dari ruangan (name) lalu mengajak seluruh karyawan (name) untuk makan siang.

Setelah nitta keluar, (name) mencoba untuk menelepon satoru kembali tetapi masih tidak diangkat.

(Name) kemudian berdiri dan menuju mejanya untuk melihat barang yang dibawa oleh nitta yang ternyata sebuket bunga tulip merah dan kotak besar.

(Name) membuka kotak tersebut yang ternyata berisi sepatu high heels berwarna putih dengan kertas yang ada di dalamnya dan kemudian membacanya.

TrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang