Bab 23 🔞🔞🔞

2.5K 28 12
                                    

SELAMAT MEMBACA~



Toji masuk ke dalam kamar megumi karena (name) tidak kunjung menemuinya dan mendapati (name) tertidur.

Toji menghampiri (name) dan duduk di sampingnya. Toji membangunkan (name) pelan sambil mengusap tangannya.

"Sayang, bangun." Kata toji.

"Hmm..." Erang (name) sambil membuka matanya.

"Kamu udah selesai main hpnya?" Tanya toji.

"Udah. Kenapa?" Tanya (name) yang kemudian bangun dan duduk di samping toji.

"Kamu pasti capek kan. Mau istirahat?" Tanya toji.

"Ya mau lah." Kata (name).

"Tapi ada syaratnya." Kata toji.

"Kamu tuh kalo sama aku selalu aja ada syaratnya. Gak bisa gitu langsung iyain aja?" Tanya (name).

"Eyy, mana seru kalo kayak gitu, sayang. Hubungan kita ini harus ada tantangannya supaya semakin lengket." Kata toji.

"Halah, tantangan. Kita memulai hubungan ini aja udah jadi tantangan tersendiri. Kamu itu mah cuman nambah-nambahin kesusahan aku doang." Kata (name).

"Ralat ya, bukan nambahin kesusahan tapi nambahin kenikmatan, akui itu." Kata toji tersenyum lalu mencium pipi (name).

"Terserah, udah cepet apa syaratnya supaya aku bisa tidur?" Tanya (name) kesal sambil mengusap pipinya yang tadi dicium oleh toji.

"Syaratnya gampang, aku cuman pengen liat gimana sih kamu yang mimpin permainan kita. Yah, hitung-hitung kamu belajar supaya besok-besok kita bisa gantian perannya walaupun gak sering. Oke, sayang?" Tanya toji.

"Maksud kamu, aku mimpin mainnya kayak yang kamu lakuin ke aku gitu?" Tanya (name).

"Ya, terserah kamu. Kamu boleh apain aja tubuh aku, mau kamu masukin dildo ke anal aku juga gak apa-apa. Tapi kalo menurut kamu itu terlalu ekstrim, kamu bisa yang gampang aja." Kata toji.

"Kayaknya aku gak tega deh." Kata (name).

"Hahaha... kamu gak tega liat aku disiksa gitu? Ah, memang istriku ini sayang banget sama suaminya." Kata toji yang kemudian mencium pipi (name) kembali dan memeluknya dari samping.

"Aku ingetin lagi, kita itu bukan suami istri ya. Jadi, jangan ngomong gitu, agak risih dengernya. Dan lagi, aku ini orangnya emang gak tegaan. Aku itu bukan kamu yang selalu tega dan seenaknya berbuat apapun ke orang lain." Kata (name).

"Serius kita bahas ini lagi? Aku juga ingetin kamu lagi ya kalo kita nantinya bakalan nikah. Jadi, apa salahnya aku ngomong gitu? Dan aku akuin kalo aku memang tega sama kamu tapi itu supaya kamu cinta sama aku." Kata toji.

"Udahlah, soal itu gak usah dibahas lagi. Terus kalo aku ngelakuin yang kamu mau, apa untungnya buat aku?" Tanya (name).

"Kamu yang mulai bahas ya. Oke, untuk sementara kita lupain dulu soal ini tapi suatu saat, kita bakalan bahas ini dengan serius. Kembali lagi ke pembahasan tadi. Untungnya buat kamu itu, kalo kamu bikin aku keluar tiga kali, kita gak akan main lagi sampe orang rumah pulang. Aku gak akan ngelarang kamu buat orgasme berapa kali, bebas kali ini. Tapi batas waktunya cuman satu jam. Kalo dalam satu jam aku gak keluar tiga kali berarti kamu bakal aku hukum." Kata toji.

"Ah, itu mah susah. Aku kan tau kamu keluarnya agak lama dan pasti bakalan kamu tahan juga kan? Curang kamu." Kata (name).

"Curang gimana sih, sayang. Satu jam itu tuh lama loh. Bisa aja aku langsung keluar tiga kali pas ngeliat kamu nanti." Kata toji sambil mengusap pipi (name).

TrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang