SELAMAT MEMBACA~
Tiga jam lebih mereka berdua melakukan sex tanpa henti. Setelah kegiatan mereka itu selesai, toji memandikan (name) dan membawanya berpindah kamar karena kamar yang tadi mereka tempati sudah berantakan.
Saat ini, (name) sudah tertidur di pelukan toji dengan memakai piyama berwarna sama dengan toji yang memang disediakan oleh naoya.
Toji menatap wajah (name) yang tertidur pulas dengan tangan kiri toji sebagai bantalan kepala (name) dan tangan kanan toji menggenggam tangan kiri (name) yang bertengger di dada toji dengan sesekali mengusapnya.
Baru setengah jam mereka berbaring, tidak lama pintu terbuka menandakan orang masuk ke dalam kamar mereka dimana orang yang masuk tersebut adalah naoya.
"Sepertinya kamu sudah kehilangan akal sehatmu karena berani masuk ke sini untuk mengganggu. Jangan macam-macam, aku baru saja menidurkan dia." Kata toji menatap tajam naoya yang bersandar di tembok sambil melipat tangannya.
"Hahaha... maaf maaf. Aku cuman penasaran aja sama keadaan kalian." Kata naoya tersenyum.
"Tapi kan bisa nanti." Kata toji kesal.
"Iya aku tau, kak. Tapi aku gak sabar pengen tau kondisi kalian. Dilihat dari keadaannya, sepertinya kakak kesulitan menangani (name) ya? Bagaimana, apakah keponakan kesayanganku akan lahir tahun ini?" Tanya naoya tersenyum.
"Dasar gila. Mau apa kamu ke sini? Kalau tidak penting lebih baik besok saja." Kata toji.
"Kakak tau yang lebih gila. Sudahlah, ada sesuatu yang harus aku bahas sama kakak dan pastinya sangat penting." Kata naoya.
"Jangan di sini, ayo di luar saja." Kata toji.
"Oke, aku tunggu di luar. Jangan lama-lama." Kata naoya tersenyum.
Setelah naoya keluar duluan, toji beranjak dari tempat tidur dengan perlahan dan hati-hati karena tidak ingin membangunkan (name).
(Name) sempat mengerang karena kepalanya dipindahkan dari lengan toji ke bantal tetapi tidak bangun sehingga toji melanjutkan pergerakkannya untuk beranjak dari tempat tidur.
Sebelum pergi, toji mengecup dahi (name) terlebih dahulu dan membetulkan selimut serta bantal agar (name) nyaman dalam tidurnya.
Toji keluar dari kamar dan segera turun ke bawah untuk menemui naoya yang sudah duduk di ruang santai.
"Langsung saja, apa yang mau kamu bahas?" Tanya toji setelah duduk di sofa.
"Aku mau kasih liat kakak ini." Kata naoya memberikan amplop cokelat kepada toji.
Toji membuka amplop cokelat tersebut dan mengambil isi yang ada di dalamnya. Ternyata, isinya adalah foto (name) dengan satoru beberapa hari yang lalu.
"Kakak pasti tau kan dia siapa tapi akan aku perjelas lagi. Namanya gojo satoru. Dia anak tunggal dari gojo akira dan fujiwara mina. Aku dapat info kalo ternyata (name) dan gojo satoru ini teman kecil. Dan kakak mau tau apa yang lebih mencengangkan dari ini?" Tanya naoya.
"Apa?" Tanya toji tanpa melihat naoya karena masih melihat foto-foto yang diberikan naoya.
"Alasan kenapa kakak gak pernah bisa nemuin (name) adalah karena dia, si gojo satoru. Selama ini, keluarga dia yang nutupin mengenai (name) dengan rapat." Kata naoya.
"Haah..." Suara toji yang menghela nafas.
"Pantes aja kan. Mau kakak berusaha sekuat apapun dan ngeluarin uang sebanyak apapun kalo lawannya klan gojo ya kita kalah juga lah apalagi ibunya dari klan fujiwara yang terkenal itu, makin habislah kita." Kata naoya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped
RomanceBUAT KALIAN YANG DI BAWAH UMUR DAN TIDAK MAU MENAMBAH DOSA, JANGAN BACA INI YA! KARENA HAMPIR DI SETIAP BABNYA ADA ADEGAN 21+NYA MAU ITU ADEGAN YANG RINGAN SEKALIPUN. Zen'in / Fushiguro Toji [Father in Law] x Matsumoto (Name). Gak jago bikin sinopsi...