Bab 4 🔞🔞🔞

8.6K 70 1
                                    

SELAMAT MEMBACA~



Sekitar dua jam lamanya (name) tertidur akhirnya dia bangun. Dia terbangun di sebuah kamar dengan memakai kimono dan melihat sekitar. Saat ingin bangun, dia merasakan sakit yang luar biasa terutama pada bagian bawahnya.

Merasa sesak di kamar tersebut, (name) memaksakan dirinya untuk keluar dan duduk di beranda rumah bergaya jepang tersebut. Dia menatap pemandangan halaman belakang yang luas.

Dia kemudian teringat kejadian beberapa jam yang lalu saat toji menyentuhnya di setiap sudut bagian tubuhnya berulang kali. Mengukir dan menyalurkan setiap gairah toji ke tubuhnya.

(Name) benar-benar tidak menyangka bahwa toji akan melakukan hal itu kepadanya yang merupakan calon menantunya sendiri. Saat (name) masih termenung dalam pikirannya, toji datang menghampirinya.

"Kamu udah bangun?" Tanya toji dan membuat (name) kaget saat mendengar suara toji. Dia tidak menoleh ke arah toji maupun menjawab pertanyaan toji. Kemudian toji duduk di belakang (name).

"Aku barusan nonton video kita dan ternyata hasilnya bagus." Kata toji yang memeluk (name) dari belakang.

"Aku sedih banget gak ngambil foto kamu pas kita lagi ngelakuin karena aku lupa, padahal tadi kamu cantik banget loh. Tapi gak apa-apa karena aku udah ambil foto kamu sebelum kita ngelakuin dan hasilnya juga bagus." Kata toji yang meletakkan tangan kanannya di bahu kanan (name) dan menurunkan kimono (name) sampai menujukkan bahu kanan polosnya lalu mengusap-usapnya.

"Kamu tau, pas aku liat wajah kamu dan denger desahan kamu di video kita, aku ngerasa bergairah bahkan tadi aja aku sempet main sendiri." Kata toji pelan di telinga kiri (name) lalu mengecup telinga (name) yang membuat (name) kaget dan merasa geli.

"Apa yang om mau dari aku?" Tanya (name) pelan menatap toji dengan memelas sambil memegang erat bagian atas kimononya agar tidak melorot.

"Kamu gak ngerti juga? Aku cuman mau kamu, sayang." Kata toji yang mengusap pelan bibir (name) sekali dengan ibu jarinya lalu mengarahkan tangannya ke tangan (name) untuk melepaskan paksa genggaman tangan (name) dari kimononya yang kemudian (name) melepaskan genggamannya dan menurunkan tangannya.

Kemudian toji langsung mencium bibir (name) sambil memainkan lidahnya di dalam mulut (name) dengan sesekali menghisapnya.

(Name) hanya bisa pasrah karena masih tidak memiliki kekuatan untuk melawan dan menikmati ciuman mereka sambil memejamkan matanya.

Saat mereka masih berciuman, tangan toji tidak tinggal diam. Dia membuka matanya lalu membuka ikatan kimono (name) dan melebarkan sedikit kaki (name) agar tangannya dapat masuk ke selangkangan (name).

Kemudian tangan kirinya memainkan puting (name) sedangkan tangan kanannya mengusap-usap vagina (name) sampai basah karena memang (name) tidak memakai dalaman apapun dibalik kimononya.

Toji pun menyudahi ciuman tersebut dan beralih ke bagian leher (name). Dia menjilat leher (name) dan sesekali menghisapnya, lalu melanjutkan perkataannya.

"Cuma itu, gak ada yang lain." Bisik toji di telinga (name) sambil menyeringai.

Kemudian toji menggigit pelan telinga (name) dan membuat (name) menggigit bibir bawahnya karena menahan desahannya agar tidak keluar.

Setelah itu, toji menarik kimono (name) dan melemparnya ke sembarang arah agar tidak menghalanginya.

Lalu toji mengarahkan jari tangannya ke klitoris (name) dan mulai mengusapnya berulang kali yang membuat (name) kaget dan menggerakkan tubuhnya karena merasa geli.

"Katanya, klitoris itu bagian sensitif perempuan. Ugh, gak hanya puting kamu, klitoris kamu juga lucu pas aku puter gini. Enak kan, sayang?" Tanya toji sambil memutar bagian klitoris (name) dengan jari telunjuk dan ibu jarinya. (Name) pun menegadahkan kepalanya sambil menggigit bibir bawahnya kembali disertai erangannya.

TrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang