Bab 12 🔞🔞🔞

4.3K 44 4
                                    

Maaf ya kalo kurang oke dan panas ceritanya terutama di adegan ehem2nya. Abisnya tadi nulis sampe ketiduran bentar2 wkwkwk. Gak tau kenapa hari ini ngantuk banget. Oke deh, mau lanjut tidur dulu ya.



SELAMAT MEMBACA~



Keesokkan harinya, (name) bangun agak siang. Melihat sekitar dan sampingnya yang ternyata tidak ada megumi di sana.

(Name) kemudian bangun dari tidurnya dan duduk di pinggir kasur. Saat masih duduk, datanglah megumi dari arah kamar mandi.

"Udah bangun?" Tanya megumi.

"Hmm. Jam berapa ini?" Tanya (name) sambil memutar kepalanya.

"Jam setengah 12." Kata megumi yang membuka lemari untuk mengambil bajunya.

"Setengah 12? Kamu gak bangunin aku pas sarapan?" Tanya (name).

"Kamu keliatan capek banget, aku jadi gak tega banguninnya. Lagian tadi pas sarapan gak semuanya ikut karena banyak yang masih tidur. Jadi, gak apa-apa." Kata megumi sambil mengganti bajunya.

"Ya tapi tetep aja aku gak sopan." Kata (name).

"Gak apa-apa, sayang. Udah kamu siap-siap aja, kita turun buat makan siang bareng." Kata megumi.

(Name) membalas dengan anggukan kepala lalu menuju ke kamar mandi untuk bersiap. Setelah hampir setengah jam, (name) pun selesai bersiap dan kemudian bersama megumi menuju restoran hotel untuk makan siang bersama keluarga mereka.

Sesampainya di restoran, ternyata keluarga mereka sudah berkumpul. Mereka berdua pun segera duduk di tempat yang disuruh.

Sebelum makan, (name) meminta maaf terlebih dahulu karena tidak mengikuti sarapan dan mereka pun memakluminya. Kemudian dimulailah makan siang keluarga besar tersebut.

Makan siang yang berlangsung satu jam tersebut dengan diisi oleh berbagai macam perbincangan tersebut akhirnya berakhir.

Mereka semua kemudian kembali ke kamar masing-masing untuk bersiap pulang. Sebelum berpisah, (name) pamit kepada keluarganya terlebih dahulu.

Setelah itu, menuju mobil megumi untuk pulang ke rumah barunya sekarang. Perjalanan menuju rumah megumi tidak membutuhkan waktu yang lama karena tidak macet.

Setelah sampai, (name) diajak berkeliling rumah oleh tsumiki. Butuh waktu yang agak lama untuk berkeliling karena memang rumah tersebut sangatlah luas dan juga banyak sekali ruangannya.

Tsumiki sempat menanyakan bagaimana pendapat (name) mengenai rumahnya dari sudut pandangnya yang seorang arsitek.

Saat menelusuri rumah tersebut, tsumiki membawa (name) ke suatu sudut rumah dan memasuki suatu ruangan.

Tsumiki menjelaskan ruangan tersebut tetapi (name) tidak mendengarkannya. (Name) sangat tahu betul ruangan ini.

Pada saat membuka pintu ruangan tersebut, tiba-tiba kenangannya di hari itu muncul dalam pikirannya seperti reka adegan.

(Name) mengingat semuanya bahkan sampai saat tsumiki mengajaknya untuk ke beranda.

Wajahnya saat ini sangat gugup dan memerah. Tak hanya wajahnya, tubuhnya juga secara tiba-tiba memanas saat mengingat peristiwa di hari itu.

Saat (name) masih tenggelam dalam pikirannya, (name) mendengar dengan jelas penjelasan tsumiki mengenai ruangan tersebut.

Ruangan tersebut jarang dipakai dan dilalui orang karena dari ruangan ini sampai dengan ruang kerja toji merupakan tempat pribadi ayahnya.

Ayahnya tidak memperbolehkan sembarang orang untuk ke daerah tersebut. Peraturan ini juga berlaku pada keluarganya sendiri.

Alasannya karena tempat-tempat tersebut merupakan saksi kehidupan toji dari kecil sampai sekarang. Selain itu, toji juga tidak mau diganggu orang.

TrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang